Ia menilai sah-sah saja ada sekelompok orang yang akan mendukung dirinya menjadi calon presiden untuk Pilpres yang akan dihelat 2 tahun lagi.
Namun demikian, Dedi menguatarakan bahwa dirinya belum bisa dikatakan layak untuk menjadi capres. Ia mengaku tidak memiliki tampang untuk menjadi capres. "Itu bukan keinginan saya. Saya mah orang kampung, tidak ada tampang. Apalagi Golkar kan sudah ada calon, Pak Airlangga ," kata Dedi ketika dihubungipilpresIa menyebut bahwa selama ini sebagian orang berpandangan bahwa jabatan publik yang dipilih oleh rakyat melalui proses demokrasi itu adalah karier.Padahal, kata Dedi, jabatan politik seperti itu bersifat titipan, sebuah amanah dari kepercayaan publik melalui demokrasi.
"Perspektif kepemimpinan yang bersifat publik yang dipilih rakyat itu bukan karier. Jabatan bupati, wali kota, gubernur, presiden, wakil presiden, anggota DPR hingga DPRD itu bukan karier, tetapi itu adalah jabatan yang bersifat titipan, amanah dari kepercayaan publik melalui demokrasi," kata Dedi kepadaMenurut Dedi, ketika seseorang memimpin ia memerlukan kesungguhan dalam kerja. Seorang pemimpin memiliki mimpi selama 5 hingga 10 tahun ke depan untuk masyarakat.
"Oleh karena itu, untuk mewujudkan mimpi itu diperlukan integritas untuk menjalankan jabatan dengan baik. Bukan batu loncatan," kata Dedi.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »