REPUBLIKA.CO.ID, SEKAYU -- Wabah Covid-19 atau virus corona berimbas kepada perekonomian sebagian masyarakat. Tak terkecuali bagi kalangan penjahit di Muba yang mengaku sepi orderan saat wabah ini terjadi. Namun, Bupati Muba Dr Dodi Reza Alex Noerdin menyiasati hal tersebut dengan meluncurkan program Gerakan Masker Muba. Program ini menjadi solusi mengatasi kelangkaan masker juga membantu perekonomian penjahit lokal di Muba.
Leni mengungkapkan, saat wabah Covid-19 ini terjadi pendapatannya turun drastis."Sepi tidak ada yang mau jahit, jadi memang kemarin-kemarin kita sempat tutup. Setelah dapat orderan pembuatan masker ini kami bisa menyambung hidup lagi untuk sehari-hari," ucapnya. "Kami ucapkan terima kasih kepada pak Bupati. Alhamdulillah masker kain ini dapat melindungi kami untuk beraktifitas berdagang sehari-hari, karena saat ini sangat susah mendapatkan masker," ujarnya.
Dikatakan Dodi, masker kain nantinya dianjurkan untuk dipakai saat bepergian ke luar rumah oleh orang yang sehat. Sementara masker surgical atau masker yang selama ini digunakan hanya dipakai untuk tenaga medis serta ODP dan PDP. Ketua Dekranasda Muba, Hj Thia Yufada Dodi Reza menyebutkan, pihaknya akan maksimal berperan untuk gerakan masker Muba ini nantinya."Ini langkah konkrit dan gerakan nyata untuk meminimalisir serta mencegah penularan covid-19," kata Thia.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: korantempo - 🏆 38. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »