Ramai Lagi Broadcast 'Pancing' Hujan Pakai Baskom Air Garam, BMKG: Hoax!

  • 📰 detikcom
  • ⏱ Reading Time:
  • 56 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 26%
  • Publisher: 51%

Indonesia Berita utama Berita

Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama

Beredar pesan berantai di aplikasi perpesanan yang berisi ajakan untuk memancing hujan dengan air garam. BMKG menyebut itu hoax. BMKG PemancingHujan

Adi lantas menjelaskan bahwa mekanisme memancing hujan dengan baskom itu mustahil. Apalagi jika dibandingkan dengan laut Indonesia yang sangat luas. Sebab, sebagaimana diketahui, air laut mengandung garam.

"Tidak mungkin menciptakan hujan dengan mekanisme mikro menggunakan satu ember air dikasih garam tiap rumah dan ajakan jutaan rumah dengan harapan akan ada jutaan meter kubik uap air, berapa banyak sih air seember itu? Berapa banyak juga yang menguap ke atas akan sangat kecil sekali dibanding dengan laut kita yang sangat-sangat luas dan air nya sangat-sangat banyak," jelas Adi.belum bisa menghasilkan uap air atau awan-awan hujan pada periode musim kemarau ini," lanjutnya.

Selain itu, Adi mengatakan, untuk mendatangkan hujan tak hanya membutuhkan proses penguapan, tapi juga ada syarat-syarat lain untuk membentuk awan hujan. "Syarat-syarat terbentuknya awan hujan, selain penguapan, kelembapan udara yang mendukung, juga pola angin yang mengarahkan uap air agar terkumpul atau konvergen untuk mendukung kondensasi menjadi awan-awan hujan," tuturnya., pada 2015, pesan berantai yang sama pernah beredar saat kemarau panjang melanda. Kala itu, BPPT juga menangkis"Dengan 1 ember air tiap rumah dan ajakan ratusan ribu rumah, berharap ada jutaan meter kubik uap air.

 

Terima kasih atas komentar Anda. Komentar Anda akan dipublikasikan setelah ditinjau.

Dri pada gitu, mendingan mandiin kucing, biasanya manjur 😂😂😂

Gw paham kita uda desperate banget... tp plis jgn goblik..

2019 loh ini... 3 bulan lagi 2020

Dari tahun ketahun selalu ada berita hoax seperti itu dan netizen selalu percaya 😣

teriakin aja seIndonesia 'uluk uluk uluk' kan hujan turun

mancing ikan bagus kwkw

Pengan NGAKAK semoga gak dosa huahahahaha

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

 /  🏆 29. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Produsen Rokok Ramai-ramai Protes Kenaikan Tarif CukaiSejumlah kelompok produsen rokok mengeluhkan kebijakan pemerintah menaikkan tarif cukai rkarena dapat menghimpit kondisi industri rokok. Perokok pasif harusnya yg protes demo dong! ini kan negara demokrasi 😁 Iya jangan hanya ke rokok melulu yg naik .....coba cari uang di perdagangan nya.
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »

BMKG: Kabut di Medan Bukan dari Kebakaran HutanKabut yang ada selama beberapa hari belakangan ini, khususnya di Medan, akibat hujan yang terjadi sepanjang hari.
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »

BMKG prediksi musim hujan di Sumsel mulai pertengahan OktoberBadan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika memprediksi musim hujan di Provinsi Sumatera Selatan akan dimulai pada pertengahan Oktober 2019 berdasarkan ... semoga
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »

BMKG: Jabodetabek Cerah Berawan Sepanjang HariRata-rata suhu udara diperkirakan antara 24-34 derajat celsius.
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »

Peringatan Dini BMKG Hari Ini Selasa 17 September: Waspada Wilayah Kebakaran Hutan & Angin Kencang - Tribunnews.comBerikut peringatan dini BMKG hari ini Selasa, 17 September 2019. Waspada wilayah kebakaran hutan dan angin kencang!
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »

BMKG keluarkan peringatan dini cuaca ekstrem kabut asap di SampitBadan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Haji Asan Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, mengeluarkan peringatan dini cuaca ...
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »