Pusat akan Biayai Infrastruktur Pariwisata Wakatobi |Republika Online

  • 📰 republikaonline
  • ⏱ Reading Time:
  • 62 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 28%
  • Publisher: 63%

Indonesia Berita utama Berita

Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama

Wakatobi satu di antara 10 destinasi wisata andalan Indonesia yang masuk dalam KSPN.

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Pemerintah Pusat melalui Kementrian Pariwisata menggelontorkan anggaran sekitar Rp 200 miliar untuk pembangunan infrastruktur pariwisata Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Anggota DPR RI asal Sultra Hugua di Kendari, Jumat mengatakan tim konsultan Rencana Pembangunan Infrastruktur Permukiman dari Kementerian Pariwisata dan Kementerian PUPR sedang memotret kawasan strategis pariwisata dari Pulau Binongko, Tomia, Kaledupa, dan Pulau Wangi-wangi.

Sekarang dalam tahap Rencana kerja satu dan Renja 2 berarti tahap singkronisasi program pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Ia berharap setelah Renja 2, Pemda Wakatobi menyiapkan lahan infrastruktur pariwisata, sementara tim konsultan RPIP menyiapkan Detail Engineering Design . “Kita berharap tahun 2020 terealisasi 25 persen sampai 60 persen atau terserap anggaran sampai Rp 50 miliar hingga 100 miliar,” kata Hugua, anggota DPR Fraksi PDI Perjuangan.

Kesan tim konsultan RPIP setelah melakukan pemotretan di sejumlah kawasan strategis pariwisata bahwa di setiap pulau mempunyai keunikan dan ciri khas masing-masing. Di Pulau Binongko ada monumen Tugu Seribu Parang, ada dusun pengrajin besi, pengrajin tenun, batu kapur, lubang batu stalagmit dan stalaktit dan masih banyak lagi potensi lainnya.

Sementara di Pulau Tomia, Kaledupa, dan Wangi-wangi masing-masing mempunyai keunikan berbeda-beda. Secara terpisah Sekda Wakatobi, La Jumadin mengatakan Pemerintah Wakatobi berkomitmen mendukung seoptimal mungkin pemanfaatan anggaran Rp 200 miliar dari Kementrian Pariwisata. Jika ada pembangunan infrastruktur KSPN di akhir 2020 yang membutuhkan pembebasan tanah, pihaknya akan menyiapkan anggaran di APBD-P 2020.

 

Terima kasih atas komentar Anda. Komentar Anda akan dipublikasikan setelah ditinjau.
Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

 /  🏆 16. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

42 Pusat Layanan Kecelakaan Kerja (PLKK) Dapat Bantuan APDKegiatan yang diselanggarakan daring (online) ini dihadiri sebanyak 42 Pusat Layanan Kecelakaan Kerja (PLKK) binaan Kantor Cabang Jakarta Menara Jamsostek.
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »

Pertamina Klaim SPBU Mini Bisa Menjadi Pusat Ekonomi di DesaPertamina terus menjalankan program pembangunan Pertashop atau SPBU mini di seluruh wilayah Indonesia. Hingga akhir tahun,...
Sumber: SINDOnews - 🏆 40. / 51 Baca lebih lajut »

Ganjar Pantau Semua Proyek Pemerintah Pusat di JatengGubernur Jateng Ganjar Pranowo menegaskan dalam menyelesaikan beberapa pekerjaan yang bukan di bawah kewenangan pemprov akan dilakukan pemetaan. GanjarPranowo
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »

Diapresiasi, Reklamasi Pusat Penyelamatan Satwa Alobi |Republika OnlineReklamasi tidak hanya mengembalikan fungsi lahan, melainkan juga memeberdayakan warga
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »

31 Karyawan Reaktif Covid-19, Kantor Pusat BMKG Ditutup Selama SepekanHal ini dilakukan sambil menunggu hasil swab test yang dijalani 31 karyawan kantor pusat BMKG itu keluar.
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »

Wasekjen MUI Pusat: Usut Aktor Pembuat Simbol HUT RI Mirip SalibWakil Sekjen MUI Pusat Amirsyah Tambunan menyesalkan logo HUT RI mirip salib dan mendesak untuk mencari aktor pembuat logo tersebut. WasekjenMUI Sekalian ndak protes tanda tambah pada kalkulator, perempatan jalan, neeh ? MUIPusat , Pak cholilnafis 😂😂😂😂😝😜 Yang jelas ga ada yg kebetulan
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »