Pesepak bola tim Jepang, Keita Kosugi (kanan), berebut bola dengan pesepak bola tim Spanyol Quim Junyent (kiri) pada pertandingan Babak 16 Besar Piala Dunia U-17 2023 di Stadion Manahan, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Senin (20/11/2023).
Seiring performa gemilang pemain-pemain didikan La Masia, bisa menjadi modal Spanyol untuk kembali menembus partai puncak yang pernah mereka capai pada Finlandia 2003, Korea Selatan 2007, dan India 2017. Dalam tiga edisi itu, pemain La Masia menjadi tulang punggung ”La Rojita”, julukan tim yunior Spanyol.Pada 2003, Cesc Fabregas menjadi pencetak gol terbanyak dan pemain terbaik. Lalu, Bojan Krkic, pemain paling bersinar di edisi 2007.
Sementara itu, bagi Jepang, mereka kembali gagal keluar dari perangkap babak 16 besar. Dalam empat partisipasi terakhir di Piala Dunia U-17, langkah ”Samurai Biru” selalu terhenti di fase perdelapan final. Memasuki menit ke-74, Junyent memberikan umpan terobosan untuk melayani Guiu yang bergerak di antara dua bek tengah Jepang, Kaito Tsuchiya, dan Kotaro Honda. Itu adalah tembakan ke gawang satu-satunya Guiu yang bernomor punggung sembilan.Junyent senang bisa memberikan satu gol dan satu asis di laga melawan Spanyol. Kini, ia telah menyumbangkan dua gol bagi La Rojita.
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: KompasTV - 🏆 22. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: detiksport - 🏆 24. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: suaradotcom - 🏆 28. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: CNNIDdaily - 🏆 14. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: suaradotcom - 🏆 28. / 53 Baca lebih lajut »