REPUBLIKA.CO.ID, PARIS— Pemerintah Prancis mengevakuasi lebih dari 300 orang, yang terdiri atas 258 warga Afghanistan, 11 warga Prancis, sekitar 60 warga Belanda dan sejumlah warga lainnya, dari Afghanistan, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Prancis, Jumat .
Baca Juga Sejak 10 September sebanyak 110 warga Prancis dan 396 warga Afghanistan telah dievakuasi dari negara tersebut melalui 10 penerbangan yang dibantu oleh Qatar, tulisnya. Badan Program Pembangunan PBB pekan ini menggambarkan sebuah pandangan sosial ekonomi"mengkhawatirkan" bagi Afghanistan selama 13 bulan ke depan.
Sementara itu, Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, menegaskan, Uni Eropa tidak akan mengakui pemerintahan Taliban di Afghanistan. Kendati demikian, perhimpunan Benua Biru akan berupaya membantu negara tersebut menangani krisis ekonomi.
Jaksa Agung Minta Jampidsus Percepat Selesaikan Kebuntuan Penanganan Kasus HAM Masa Lalu Prokes Lindungi Rakyat
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »