Politikus PDIP Kritik Kalung Antivirus Kementerian Pertanian

  • 📰 tempodotco
  • ⏱ Reading Time:
  • 23 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 12%
  • Publisher: 63%

Indonesia Berita utama Berita

Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama

Anggota Komisi Kesehatan DPR RI dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Muchamad Nabil Haroen, mengkritik Kementerian Pertanian yang membuat kalung antivirus corona. pdip KalungAntiVirus coronavirus Kementan

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Kesehatan DPR RI dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan , Muchamad Nabil Haroen, mengkritik Kementerian Pertanian yang membuat kalung antivirus corona. Ia mengatakan Kementan seharusnya berhati-hati dan mendasarkan pada riset sebelum merilis kalung tersebut.'Kementan jangan hanya ingin kelihatan berinovasi, tapi harus jelas basis risetnya.

Nabil menuturkan untuk mengurangi persebaran Covid-19 yang paling penting adalah pemerintah dan warga saling bekerja sama. Pemerintah didesak harus terus menerus menyediakan fasilitas kesehatan, menganalisa perkembangan, dan mengeksekusi kebijakan yang tepat bergantung pada kondisi kawasan masing-masing.Menurut Nabil, masih banyak tenaga medis yang berjatuhan wafat karena Covid-19. Hal ini merupakan kerugian besar bagi Indonesia.

 

Terima kasih atas komentar Anda. Komentar Anda akan dipublikasikan setelah ditinjau.
Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

 /  🏆 12. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Banjir Kritik terkait Produk Kalung Antivirus Corona di Sosial Media, Kementan Beri Klarifikasi IniBanjir Kritik terkait Produk Kalung Antivirus Corona di Sosial Media, Kementan Beri Klarifikasi Ini via tribunnewswiki wiki Ga ada salahnya mencoba. wiki Cuma tanya 1 hal, mana paper hasil penelitiannya? wiki Bpk mentri nya cb dulu, pakai kalung dekati org yg positif corona... dicoba 3 kali di 3 rmh sakit yg berbeda... Klu bener corona ngga mempan... berarti sakti bener
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »

Heboh 'Kalung Anticorona', Waketum IDI: Perlu Penelitian Lebih MendalamWaketum PB IDI menilai kalung antivirus Corona buatan Kementan adalah sejenis herbal. Dia tak mempersoalkan produk itu, bila sudah diteliti bermanfaat, dapat dimanfaatkan. Kementan KalungAntivirusCorona Negeri wakanda sma vrindavan terharu melihat ini😭 SIGH. Emang bisa coronanya yang udah masuk keluar lagi cuma pake kalung
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »

Kementan: Inhaler dan Roll On Anti-Korona Siap Akhir Juli IniKEMENTERIAN Pertanian (Kementan) mengatakan kalung antivirus korona berbahan eukaliptus akan siap dipasarkan pada Agustus ini.
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »

Kenali Eucalyptus, Herbal yang Disebut Mampu Tangkal Corona Covid-19Kementerian Pertanian (Kementan) berencana memproduksi kalung antivirus. Kalung ini berisi racikan herbal tanaman Eucalyptus.
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »

4 Fakta Kalung Antivirus Corona Buatan Kementan yang Ternyata JamuKementerian Pertanian berencana memproduksi kalung antivirus Corona secara massal. Kalung ini akan dibuat dari tanaman eucalyptus. Berikut 4 faktanya: KalungAntivirusCorona via detikHealth detikHealth detikHealth detikHealth wujud dari ketidakmampuan dan prustasi dgn keadaan
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »

Peneliti Kementan Akui Kalung 'Antivirus' Bukan Obat Corona, Tapi...Kementerian Pertanian buka suara soal kalung 'antivirus' Corona yang kini jadi sorotan publik. Kalung tersebut diklaim bukan obat, tapi... Kementan KalungAntivirusCorona via detikfinance detikfinance Mungkin mirip penangkal ya? Sejenis bawangputih buat vampire, pisau kecil dikalungin buat nangkal kuntilanak, Mantap. detikfinance Tapi boong yhaaa detikfinance Kementan jual kalung anti jomblo jg ga?
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »