Perdana Menteri Taliban di Afghanistan membela pemerintahan kelompoknya dalam pidato publik pertamanya, Sabtu , sambil menolak tekanan internasional yang menyerukan kabinet yang lebih inklusif.
Pengambilalihan yang dilakukan Taliban menyebabkan penghentian bantuan internasional kepada pemerintah dan pemblokiran miliaran dolar aset Afghanistan yang disimpan di luar negeri. Hal tersebut memperburuk kondisi perekonomian yang sudah hancur. “Negeriku, waspadalah. Mereka tersisa dari pemerintahan sebelumnya yang bersembunyi… menyebabkan kecemasa, menyesatkan masyarakat agar tidak mempercayai pemerintahnya sendiri,” ungkapnya.
“Kami berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan permasalahan masyarakat. Kami bekerja lembur di tiap departemen,” kata Akhund, yang menambahkan bahwa kelompoknya telah membentuk komite-komite untuk mencoba mengentaskan krisis ekonomi dan membayar gaji para pegawai pemerintahan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »