REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Disinggungnya penerapan five point consensus dalam perbincangan telepon Presiden Joko Widodo dengan Perdana Menteri Kamboja Hun Sen dinilai sebagai bentuk dukungan Indonesia atas keketuaan Kamboja di ASEAN untuk memajukan penyelesaian krisis Myanmar. Pengamat hubungan internasional dari Universitas Indonesia Beginda Pakpahan, mengatakan, kursi keketuan ASEAN tahun ini dipegang oleh Kamboja.
Baca Juga “Kalau saya melihatnya ini sebagai bentuk dukungan dari anggota ASEAN, yaitu Indonesia salah satunya, atas keketuaan Kamboja. Hal ini supaya Kamboja bisa didukung dari konsensus yang sudah tercapai tahun lalu terkait Myanmar,” kata Beginda saat diwawancara Republika.co.id, Ahad . Itulah sebabnya, kata Beginda, penerapan five point consensus memerlukan dukungan dari semua pihak, terutama ASEAN. Sebab hingga saat ini, Myanmar, meski dipimpin junta, masih merupakan anggota ASEAN.
"Pelaksanaan five point consensus seharusnya tidak digunakan untuk mendukung 5-Point Roadmap-nya Tatmadaw . Jangan sampai dikaitkan karena dapat dinilai sebagai bentuk dukungan ASEAN ke Militer Myanmar," ujar Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, dikutip dari siaran resmi Istana, Jumat .
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: pikiran_rakyat - 🏆 11. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: SINDOnews - 🏆 40. / 51 Baca lebih lajut »