Mencakup lebih dari 70% permukaan bumi, lautan memiliki potensi besar dalam melawan perubahan iklim, dan diyakini mampu mendorong ekonomi yang kuat dan berkelanjutan. Hal inilah yang menjadi penilaian penuh harapan dari 14 negara pesisir dan lautan yang tergabung dalam High-Level Panel for A Sustainable Ocean Economy atau dikenal dengan Ocean Panel.
"[Karbon biru] dapat menyerap karbon dioksida dengan kecepatan hingga empat kali lipat dari hutan daratan," kata Janis Searles Jones, CEO Ocean Conservancy. Ocean Conservancy adalah sebuah LSM yang berdedikasi melindungi lautan dan berbasis di Amerika Serikat . Pada intinya, tujuan akhir dari komitmen tersebut adalah untuk menghidupkan kembali ekonomi dan budaya berbasis kelautan yang bergantung pada perikanan dan pariwisata secara berkelanjutan.
Negara-negara yang tergabung dalam Ocean Panel tersebut di antaranya Australia, Kanada, Chili, Fiji, Ghana, Indonesia, Jamaika, Jepang, Kenya, Meksiko, Namibia, Norwegia, Palau, dan Portugal. Mereka juga ingin menginspirasi para pemimpin dari semua negara pesisir dan laut lainnya untuk turut berkomitmen mewujudkan 100% pengelolaan laut berkelanjutan pada tahun 2030.
"Mereka adalah pembuat keputusan," katanya merujuk pada presiden dan perdana menteri yang menandatangani komitmen yang dijuluki 'transformasi' itu."Mereka memiliki kekuatan untuk memenuhi komitmen yang mereka umumkan," tambahnya. Lebih jauh, sebuah editorial di jurnal Nature yang diterbitkan saat pengumuman komitmen Ocean Panel juga menyebutkan bahwa"pengelolaan laut yang berkelanjutan juga membutuhkan sistem tata kelola yang berkelanjutan.
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.