TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pemerintah sudah menyiapkan strategi surveilans atau deteksi Covid-19 untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19 selama pembelajaran tatap muka di sekolah. Budi membeberkan sejumlah strategi tersebut.Pertama, pemerintan akan melakukan tes acak dengan metode active case finding atau menjemput bola. Caranya, pemerintah akan mengidentikasi jumlah sekolah di tingkat kabupaten/kota yang melaksanakan PTM.
Sebagai tindak lanjut dari hasil testing tersebut, jika positivity rate sekolah tersebut di bawah 1 persen, maka akan dilakukan pelacakan kontak erat, sementara PTM tetap berjalan.Jika, positivity rate sekolah 1-5 persen, juga serupa, PTM masih bisa tetap berjalan. 'Kalau di atas 5 persen, nah kami tutup seluruh sekolah, karena ada kemungkinan menyebar. Sekolahnya kami ubah dulu menjadi online selama 14 hari sambil kita lakukan evaluasi. Setelah bersih, boleh sekolah lagi,' ujarnya.
Kalau mau tes, tes semua biar tracing dan pemetaan jelas, serius dong tangani covid, masak penyakit yang berbahaya gampang menular begini cuma mau tes acak, main main itu namanya, miliaran pula biayanya tapi caranya tidak serius
Yaelah orang pada sehat ngapa dites dah. Miliyaran kesempatan buat korup lagi itu
Ladang korup.... Atas nama covid.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »