Jakarta, Beritasatu.com - Perkembangan terbaru kasus subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang ditemukan di Indonesia sampai saat ini sudah mencapai 739 kasus. Jumlah 739 kasus tersebut terdiri dari BA.4 ada 71 kasus dan BA.5 ada 668 kasus.
Hal itu diungkap Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril dalam dialog bertajuk “Partisipasi Masyarakat Adat dan Kelompok Rentan dalam Peta Jalan Transisi Pandemi ke Endemi”, yang digelar secara daring, Rabu .BACA JUGAHadapi Puncak Subvarian Omicron, Ini Kebijakan yang Perlu Dibenahi Syahril menuturkan meski ditemukan hanya 739 kasus, namun hal ini mencerminkan bahwa kasus saat ini sudah didominasi oleh subvarian BA.4 dan BA.5
Dikatakan Syahril, kasus subvarian BA.4 dan BA.5 ini paling banyak ditemukan di DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, dan Bali.Kendati demikian, Syahril mengimbau masyarakat untuk tidak perlu panik, karena saat ini masih situasi pandemi sehingga berdasarkan prediksi kasus Covid-19 masih mengalami peningkatan dan penurunan.Syahril mengatakan, fluktuasi naik dan turunnya kasus Covid-19 saat ini merupakan konsekuensi logis. Ditambahkan gejala subvarian BA.4 dan BA.
"Namun, yang membedakannya adalah subvarian BA.4 dan BA.5 ini tidak seberat varian Delta bahkan lebih ringan dari varian Omicron yang BA.1 maupun BA.2," kata Syahril.TAG: Omicron BA.4 BA.5 Subvarian Omicron Covid-19 Kemenkes
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: Bisniscom - 🏆 23. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: cnbcindonesia - 🏆 7. / 74 Baca lebih lajut »
Sumber: wow_keren - 🏆 5. / 80 Baca lebih lajut »
Sumber: cnbcindonesia - 🏆 7. / 74 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: Bisniscom - 🏆 23. / 59 Baca lebih lajut »