Mereka menemukan bahwa pernapasan menghasilkan awan gas yang bergerak cepat yang memuat cairan dalam berbagai ukuran.Penelitian yang dilakukan di laboratorium ini menemukan bahwa batuk bisa melontarkan awan cairan tersebut hingga enam meter jauhnya dan bersin, bisa mencapai delapan meter.Ilmuwan yang memimpin penelitian ini, Profesor Lydia Bourouiba dari MIT, mengatakan ia khawatir dengan konsep “jarak aman” yang saat ini diterapkan.
Menurut Profesor Bourouiba, dalam situasi tertentu, terutama dalam ruangan yang punya ventilasi buruk, menggunakan masker akan mengurangi risiko. "Namun masker begini berpeluang untuk mengalihkan arah awan gas yang terlontar dengan kecepatan tinggi ke samping, dan tidak ke depan."Menurut Profesor Heymann, riset baru dari MIT dan lembaga lain akan dievaluasi sehubungan kemungkinan bahwa batuk dan bersin bisa melontarkan cairan lebih jauh daripada yang diduga sebelumnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »