ILUSTRASI: Kondisi Gunung Merapi difoto dari Desa Stabelan, Kecamatan Tlogolele, Boyolali, tahun lalu. – Erupsi Gunung Merapi menjadi ancaman bagi masyarakat Boyolali, Kalten dan Magelang. Sampai saat ini, masih berstatus level siaga sejak 2020 lalu. Perbaruan rekomendasi bencana telah dilakukan oleh Badan Geologi Nasional. Baik potensi guguran lava pijar maupun awan panas.
“Hingga saat ini ke arah Sungai Bebeng dengan jarak luncur maksimal 3 km. Untuk pertumbuhan kubah lava tengah rata-rata sebesar 5.000 meter kubik perhari hari. Sedangkan kubah lava barat laju rata-rata 10 ribu meter kubik perhari,” jelasnya. “Sekarang ini ditemukan tumpukan material tiga juta meter kubik pada November. Nah, butuh 5 juta meter kubik dan itu perlu kamiTumpukan material Merapi ini mengarah ke barat laut, yakni Kali Boyong, Sleman, Jogjakarta. Namun, potensi lemparan material bisa mencapai tiga kawasan rawan bencana terutama Desa Stabelan ketika erupsi freatik maupun eksplosif. Hal tersebut pernah ditemui pada petusan freatik Gunung Merapi pada 2018 silam. Batu material Merapi mencapai atas Desa Stabelan, Selo.
“Jika terjadi letusan eksplosif, lontaran material bisa menjangkau radius 3 km dari puncak Merapi. Untuk sektor tenggara meliputi Sungai Woro dan sungai Gendol ancaman potensinya masih sama, sejauh maksimal 3 km di Sungai Woro dan Sungai Gendol mencapai 5 kilometer,” katanya dalam siaran pers.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »