"Kampanye tatap muka masih dianggap efektif untuk memengaruhi pemilih,” kata Pelaksana Harian Ketua KPU, Ilham Saputra, di Jakarta, Kamis .Ilham menjelaskan, beberapa kemungkinan kampanye daring belum diminati. Pertama, masyarakat di daerah belum tahu atau familiar dengan metode tersebut. Kedua, metode daring sesuatu yang baru bagi paslon dan masyarakat sehingga belum siap. Ketiga, kampanye daring belum diketahui efektivitas bagi peningkatan elektabilitas paslon.
"Pengalaman-pengalaman pilkada sebelumnya masih gunakan tatap muka, kampanye terbuka, rapat umum, bazar, konser musik dan sebagainya. Dengan model-model ini, masyarakat langsung tahu calon.Ilham juga menyebut dalam masa pandemi Covid 19, kampanye tatap muka dibatasi. Jumlah peserta maksimal hanya 50 orang. Tim sukses juga harus menyediakan air cuci tangan, menjaga jarak. Kemudian, setiap peserta harus menggunakan masker.
"Kampanye yang dibubarkan menurun dari 48 menjadi 35.Pembubaran ini dalam artian, ketika kita sudah melakukan peringatan tertulis tapi tidak diindahkan maka Bawaslu beserta Pokja bisa melakukan pembubaran. KPU termasuk di dalam Pokja tersebut," tutup Ilham.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »