REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi membuka kemungkinan mengembangkan kasus suap pengadaan bantuan sosial untuk wilayah Jabodetabek Tahun 2020. Kasus ini menjerat mantan menteri sosial Juliari Peter Batubara dan kawan-kawan itu.
KPK, kata dia, tidak akan berhenti pada tersangka Juliari dan kawan-kawan saja sehingga lembaganya juga akan mencari bukti-bukti lain untuk mengembangkan kasus tersebut. "Apakah nanti ketercukupan informasi mengarah kepada pengurangan kualitas dan lain-lain, tentu kita mencari alat pendukung yang lain. Ini pun masih banyak dikembangkan yang lain-lain kan rekan-rekan juga tahu kita tidak berhenti di situ," kata Karyoto.
Sebelumnya, KPK telah menetapkan Juliari bersama empat orang lainnya sebagai tersangka, yaitu dua Pejabat Pembuat Komitmen di Kemensos Matheus Joko Santoso dan Adi Wahyono serta Ardian Iskandar Maddanatja dan Harry Van Sidabukke masing-masing dari pihak swasta. Juliari diduga menerima suap senilai Rp17 miliar dari fee pengadaan bantuan sosial sembako untuk masyarakat terdampak COVID-19 di Jabodetabek.
Apa berani
Kalau bisa seret dan bongkar siapa si 'madam' baru hebat.... Kita tunggu hebat mana KPK atau mafianya
Pepet terus sampai puan ndlosor ndlosor minta uu presiden seumur hidup di sahkan... Hayooo...lekkk... Tarikkkkk...!!
Orang partai di daerah pemilihan dia & di pusat jgn lupa diselidiki. Mana tahu kemauan mereka banyak spt kasus zumi.
Ditunggu buktinya pak 🙏🙏
JR
Zaman sekarang setan nangis liat kejahatan manusia ,, bansos , Jiwasraya, BPJS , yg otomatis dana masyarakat kls bawah dirampok
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.