Kemendikbud Sebut Kuota Internet Jadi Kebutuhan Utama Setelah Sandang, Pangan, Papan

  • 📰 kompascom
  • ⏱ Reading Time:
  • 53 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 25%
  • Publisher: 68%

Indonesia Berita utama Berita

Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama

Apalagi, untuk peserta didik yang harus melakukan pembelajaran dari rumah sejak pandemi Covid-19.

"Karena dalam era pandemi kali ini, kalau kita biasanya lihat piramida terbalik kebutuhan pokok, hari ini kuota menjadi salah satu faktor yang menjadi kebutuhan utama seseorang," kata Hasan dalam diskusi bertajuk ‘subsidi pulsa’, Selasa .Baca juga:

Hasan mengatakan, berdasarkan survei yang dilakukan Unicef pada Mei hingga Juni 2020, dari 4.018 responden, 62 persen responden mengatakan bahwa mereka membutuhkan bantuan untuk kuota internet.adalah menggunakan itu ," ujar Hasan. Keterbatasan data ini, kata Hasan, kemudian dicarikan solusinya dengan bantuan kuota internet pendidikan yang diberikan Kemendikbud kepada pendidik, peserta didik, dosen dan mahasiswa.

"Kemudian ada kebijakan pemerintah untuk mengalokasikan anggaran selama kurang lebih Rp 7,2 triliun untuk subsidi kepada pendidik hingga peserta didik kita," ujar Hasan. "Kami merespons selama adik-adik kita belajar dari rumah, mereka menggunakan beberapa aplikasi, mencari sumber belajar, kemudian berinteraksi dan berkorespondensi dan itu kami lihat sebagian besar misalnya mereka menggunakan WhatsApp, Zoom, Google Meet," tutur dia.Untuk diketahui, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melakukan penyaluran kuota data internet yang akan dilakukan selama 4 bulan dimulai September hingga Desember.

 

Terima kasih atas komentar Anda. Komentar Anda akan dipublikasikan setelah ditinjau.

suruh masuk lagi aja anak sekolah, pilkada saja tetap di lanjut..

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

 /  🏆 9. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Rafael da Silva Balas Alexis Sanchez soal MU, Sebut-sebut DagelanAlexis Sanchez pernah mengungkapkan kekecewaan terkait kariernya di Manchester United. Eks pemain MU Rafael da Silva membuat balasan menohok pada Sanchez.
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »

Ahli Kesehatan Sebut Face Shield Tidak Efektif Untuk Mencegah Penularan Covid-19, Ini Alasannya - Tribunnews.comPenggunaan face shield dianggap tidak efektif karena mikro droplet masih bisa masuk melalui celah bagian atas dan bawah saat digunakan. Cc; bakul faceshield dafidab 😂
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »

WHO Sebut 120 Juta Tes Cepat COVID-19 untuk Negara-Negara MiskinOrganisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, sejumlah 120 juta tes cepat untuk mendeteksi virus Corona baru akan bisa diakses oleh negara-negara berpenghasilan rendah hingga menengah.
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »

Kremlin Sebut Penolakan Barat untuk Akui Lukashenko Bertentangan dengan Hukum InternasionalPeskov juga mengatakan keputusan pihak Barat untuk tidak mengakui Lukashenko tidak diterima oleh Rusia.\n\n
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »

Dakwah UAS Dikawal Marinir, DPR Sebut untuk Cegah PenyeranganKomisi I DPR menyebut pengamanan yang dilakukan Korps Marinir terhadap Ustaz Abdul Somad, untuk menjaga keselamatan dai kondang tersebut. Dikawal rezim ya. pki meriangg....bravo marinir
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »

Epidemiolog Sebut PSBB Jakarta Harus Diterapkan Satu Bulan Agar EfektifTEMPO.CO, Jakarta - Epidemiolog dari Griffith University, Dicky Budiman, mengatakan efektivitas pengetatan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta belum terlihat hanya dalam waktu dua minggu. Menurut dia, diperlukan waktu paling tidak sebulan sejak diberlakukan pengetatan untuk mendapati hasil PSBB.
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »