REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia Hariadi Wibisono memantau, kasus Covid-19 di Indonesia memang cenderung sedang naik. Ia menyebut, sebagian kasus merupakan akibat dari infeksi SARS-CoV-2 varian omicron dan sebagian karena delta.
"Berdasarkan sifatnya, omicron memang cepat menular, tetapi tidak separah delta," ujar Hariadi, saat dihubungi Republika.co.id, Senin . Baca Juga Kendati demikian, Hariadi mengingatkan itu tak berarti tidak ada kasus yang parah. Faktanya, tetap ada pasien yang perlu perawatan medis di rumah sakit dan tidak menutup kemungkinan ke depannya akan bertambah.
"Tidak berarti yang perlu perawatan tidak mungkin naik, karena bisa saja . Ini kan bicara rate , yang kalau dikembalikan ke angka absolut maka bisa banyak ," ujarnya. Misalnya, jika yang dirawat hanya lima persen dari 1.000 orang positif Covid-19 maka secara angka atau jumlah tentu lebih banyak. Oleh karena itu, Hariadi meminta masyarakat tetap waspada dengan Covid-19 dan varian virusnya.Beda gejala infeksi varian omicron dan delta. - Satgas Covid-19 mencatat kasus terkonfirmasi Covid-19 tiga hari terakhir cenderung meningkat dibandingkan dua pekan lalu. Jumlah kasus aktif juga bertambah.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: cnbcindonesia - 🏆 7. / 74 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »