Liputan6.com, Jakarta - Usai pemerintah dan DPR mengesahkan UU Ibu Kota Negara , muncul nama-nama yang kemungkinan akan menjadi calon Kepala Otorita di Nusantara. Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap dua kriteria ini ada di calon pemimpin di IKN.
BACA JUGA: Jokowi Ungkap Kriteria Kepala Otorita di Ibu Kota Negara Nusantara BACA JUGA: Bangun Ibu Kota Negara Baru Pakai APBN, Hati-Hati Defisit Melebar Baca Juga Pembangunan Ibu Kota Negara hingga selesai menurutnya butuh waktu 15-20 tahun. Namun pada 2024 mendatang, diharapkan sudah bisa pindah Istana, serta 4 hingga 6 kementerian.
IKN yang memiliki luas 265 ribu hektare dibandingkan Jakarta yang hanya 56 ribu hektare, menurut Jokowi, bertujuan untuk pemerataan. Karena saat ini kegiatan ekonomi dan penduduk 58 persen terkonsentrasi di Pulau Jawa.
Gubernur Jawa Barat lah jawabannya..
Ridwan kamil nih
Wkwkw wkwkw
Dunia miliknya. Asik.dg dunianya
Sepertinya diantara 4 calon itu, kriteria yg mendekati harapan Pak Jokowi adalah Ahok, dgn catatan agar Ahok lebih bersikap Low profile,dan spy pakai Jubir, dan hindari kontak komunikasi langsung,saya melihat Ahok sangat gampang diprovakasi orang.
kepalanya mo arsitek tapi arsitek istananya yg gak keruan itu malah pematung?
Jawa dengan majapahit ibukota Nusantara Jawa dengan Sunda ibukota pajajaran Kalimantan dengan majapahit ibukota Kutai Sumatera dengan majapahit ibukota Sriwijaya Sulawesi ibukota Luwu
Rk
Yg lebih berkompeten bapak atuh ya. Pernah jadi walikota, gubernur skrg Kepala negara. Calon tunggal persi sayamah😅
Langsung ambil dari warga negara tiongkok saja
Wah. RK nih....🤣. Atau jangan jangan Mensos..
Kang ridwankamil mangga diantosan 🤣
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: SINDOnews - 🏆 40. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »