KONON nenek moyang kita adalah pelaut. Kisah keperkasaan menaklukkan lautan tercatat dalam goresan tinta indah sejarah bangsa ini. Namun kisah-kisah tersebut paradok dengan nasib pekerja migran Indonesia yang bekerja sebagai anak buah kapal .
Semoga pemerintah benar-benar dapat mengambil pelajaran dari peristiwa ini. Bukan sekadar mengutuk, menunjukkan marah dan emosi sesaat, tapi kemudian tak melakukan apa-apa. Dan nasib ABK kembali seperti semula. Tak berdaya dan dieksploitasi secara semena-mena. Tanggung jawab tersebut meliputi; seleksi dan penerimaan awak kapal. Pembekalan dan pengembangan pengetahuan pelaut yang akan ditempatkan. Monitoring pelaut yang dipekerjakan, hingga jaminan sosial bagi mereka.
Kondisi ini persis dengan 205 kasus ABK yang ditangani Migrant CARE. Mereka mengalami pelanggaran HAM namun proses hukumnya mandek. Kasus-kasus tersebut adalah gaji tidak dibayar , mengalami kekerasan selama di laut , bekerja tidak sesuai kontrak gagal berangkat tapi dokumen dan biaya penempatan ditahan , dan meninggal dunia .
Mau bendera indo atau bender luar negeri itu sama aja, yg salah kalo ada pihak' yg memiliki kepentingan pribadi dalam pengurusan pemberangkatan kerja . Kalo sesuai prosedur dan standar IMO ga bakal terjadi , bahkan bnyak pihak syahbandar yg masih melakukan pungli
nenek moyang kita banyak pengkhianat ....till now. 350 tahun di kuasai penjajah. pelaut cm di ktp nya doang.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »