Suasana Jalan Gula, Surabaya, pada malam hari sepi. Tempo doeloe ada penerbitan roman Melayu Tionghoa setiap bulan. – Selama ini Jalan Gula Surabaya sangat terkenal dengan bangunan-bangunan tua yang mangkrak. Anak-anak muda biasa mejeng, swafoto, syuting video, riset, hingga foto pranikah.
Para sastrawan Melayu Tionghoa itu tak lupa memasukkan petuah-petuah dan wejangan dalam narasinya. Mirip sekali dengan gaya bercerita Asmaraman Kho Ping Hoo sang raja cerita silat. Yang tak banyak diketahui orang, Suikerstraat alias Jalan Gula ini tempo doeloe dikenal sebagai pusat penerbitan buku-buku cerita, roman, dan sastra Tionghoa. Kantor penerbitan Tjerita Roman itu di Suikerstraat Nomor 1-3 Surabaya.Tjerita Roman ini terbit setiap bulan macam majalah bulanan. Tapi bukan seperti majalah Anita Cemerlang tahun 1980-an dan 1990-an yang berisi kumpulan cerpen. “Tjerita Roman menerbitkan buku roman tanggal 20 saban bulan,” kata Beni Making dari komunitas Jejak Petjinan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: Bisniscom - 🏆 23. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: Bisniscom - 🏆 23. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: soloposdotcom - 🏆 33. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: KompasTV - 🏆 22. / 63 Baca lebih lajut »