. Bahkan ketinggiannya diperkirakan mencapai 20 meter. Tsunami tersebut berpotensi terjadi di sepanjang pantai selatan Jawa Barat dan Jawa Timur. BPBD Jatim menyebut ada 9 kabupaten/kota berpotensi tsunami. Salah satunya di Pacitan.
Menanggapi hal tersebut Bupati Pacitan Indartato mengatakan akan meningkatkan sosialisasi kepada warga. Terutama mereka yang tinggal di kawasan rawan seperti sepanjang pantai. Hal itu berkaitan dengan peningkatan kesiapsiagaan. Di sisi lain dia berharap bencana dimaksud tidak terjadi. "Minimal antisipasi memberitahukan kepada warga masyarakat supaya tetap berjaga-jaga dan nanti akan kita keluarkan surat edaran. Tapi mudah-mudahan tidak terjadi," ucapnya ditemui wartawan di pendopo kabupaten, Jumat .
Dari sisi kelembagaan, papar Pak In, dirinya minta BPBD terus berkoordinasi dengan jajaran kecamatan. Lembaga pengampu kebencanaan tersebut diminta lebih intensif menyerap sekaligus menyampaikan informasi ke wilayah. Harapannya penanganan kebencanaan dapat dilakukan sinergis."Harapannya pemerintah kecamatan juga bisa membantu kaitannya dengan penanganan semua jenis bencana alam. Seperti bencana kesehatan, ekonomi, fisik, maupun gempa yang memang tidak bisa diprediksi," paparnya.
Lalu bagaimana kesiapan sarana/prasarana? Sejauh ini, kata Pak In, pemerintah daerah sudah memetakan tempat-tempat evakuasi. Sarana itu juga dilengkapi fasilitas pendukung seperti halnya rambu penunjuk arah. Kabupaten Pacitan sendiri juga memiliki sedikitnya dua unit Early Warning System .Upaya lain yang akan kembali dilakukan adalah pemberlakuan safety briefing pada acara-acara resmi.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »