REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti Indonesia Corruption Watch Wana Alamsyah mengatakan, anggaran penyidikan per kasus korupsi di KPK masih lebih sedikit dibanding Kejaksaan Agung dan Polri.
"Hal yang juga terbantahkan berdasarkan penelitian ini adalah argumentasi perlunya revisi UU KPK karena KPK dinilai tidak bekerja dengan baik padahal kinerja KPK tidak ada masalah karena jumlah penanganan kasus meningkat. Apa yang disampaikan DPR dan pemerintah kontra produktif," ujarnya. Dari di antara 155 orang yang ditetapkan sebagai tersangka pada 2019, terdapat 8 orang anggota legislatif, 4 orang jaksa dan 3 orang kepala daerah. Sedangkan Kejaksaan Agung pada 2019 menangani 109 kasus dengan 216 aktor dan nilai kerugian negara Rp847,8 miliar, nilai suap Rp256,6 miliar; nilai pungli Rp3 miliar; nilai pencucian uang Rp11 miliar.
"Berdasarkan data, kinerja penindakan kasus korupsi yang dilakukan oleh kejaksaan menurun signifikan sejak tahun 2018. Kondisi ini mengindikasikan bahwa kinerja kejaksaan dalam menangani kasus korupsi belum signifikan," tambah Wana. Sepanjang 2019, Kejaksaan Agung menetapkan 8 anggota legislatif sebagai tersangka, 4 jaksa, 3 orang kepala daerah. Sementara Kepolisian RI menangani 100 kasus korupsi sepanjang 2019 dengan 209 aktor, nilai kerugian negara mencapai Rp1,3 triliun; nilai suap Rp202,1 juta serta nilai pungli Rp707 juta
"Tapi kinerja penindakan kasus korupsi yang dilakukan oleh kepolisian menurun signifikan sejak tahun 2018 karena pada 2018 ada 162 kasus dengan jumlah tersangka 337 dibanding pada 2019 hanya 100 kasus dengan 209 tersangka. Kondisi ini mengindikasikan bahwa kinerja kepolisian dalam menangani kasus korupsi belum signifikan apalagi jika dilihat dari aktor yang ditangkap oleh kepolisian paling banyak berasal dari jabatan pelaksana," jelas Wana.
Jadi semakin lemah dong KPK kita ...
Kinerjanya ga bagus minta duit pulak
jadi apa poin-nya?
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »