Dia mengungkapkan, caranya bisa melakukan backtest ulang dengan data masa lalu sampai performa robot pada transaksi sebelumnya."Misalnya profit tackernya bagus di atas 2 ya, tapi mungkin agak sulit tapi lebih baik di atas 1,5 kalau di bawah itu sulit," jelasnya.
Ariston mengungkapkan, harus memeriksa drawdown atau selisih antara saldo awal dengan equity akun terbaru."Dilihat drawdownnya berapa, misalnya US$ 1000 lalu kita cumasegitu juga ya KO, jadi harus siapkan dana. Semakin besar drawdown ini maka konsistensi transaksi di market ini agak terganggu karena kerugian maksimumnya cukup besar," ujar dia.
Menurut Ariston dalam berinvestasi di instrumen manapun masyarakat harus paham dengan prinsip investasi. Yaitu ada profit dan risiko kemudian tergantung strategi. "Orang harus paham dulu prinsip investasi itu high risk, high return, kalau orientasinya profit terus ya susah," jelas dia.
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: hariankompas - 🏆 8. / 70 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »