Reporter :Pemilihan Umum di Indonesia dinilai baru sebatas menghasilkan eksekutif dan legislatif. Pemilu dianggap belum berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi Khoirunnisa Nur Agustyati mengharapkan dari Pemilu dapat terjadi efektivitas pemerintahan, representasi politik dan integrasi politik. Bahkan menurut Khoirunnisa, jika ditarik lebih jauh hasil Pemilu harus bisa menghasilkan kesejahteraan bagi masyarakat.
"Nah ini yang mungkin bagi Pemilu kita setelah sekian kali berpemilu mungkin kita baru pada berhenti pada output-nya saja. Adanya eksekutif dan legislatif terpilih," kata Khoirunnisa dalam sebuah webinar pada Minggu .Menurut Khoirunnisa, Pemilu bukan sekadar ajang mencari aktor yang mengisi eksekutif dan legislatif, namun juga harus berdampak pada kesejahteraan rakyat.
"Di awal 2020 lalu, ketika ada rencana merevisi UU Pemilu kan banyak sekali masukan yang masukannya tidak sekadar soal urusan variabel sistem Pemilu saja. Tapi melihat lebih jauh lagi tujuan Pemilu kita. Memang kemudian keputusan politiknya UU Pemilunya tidak jadi direvisi," ujar dia.Dengan sistem Pemilu seperti itu, menurut Khoirunnisa, dari tahun ke tahun persentase suara tidak sah dalam pemilihan umum meningkat.
"Tren suara tidak sahnya kok naik. Ini menjadi tantangan sebetulnya dalam penyelenggaraan Pemilu kita supaya tidak berhenti mengajak yuk datang ke TPS, tapi memastikan juga bisa meminimalisir suara tidak sah," tandasnya.
harga mati jgn malah sengsara seperti skrg ini
Kesejahteraan pejabat ya pastinya bun. Kan pejabat juga rakyat
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: KompasTV - 🏆 22. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: SINDOnews - 🏆 40. / 51 Baca lebih lajut »