REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Kepulauan Riau membantah isu ada bisnis di balik kebijakan pemeriksaan cepat melalui rapid test. Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kepri, Tjetjep Yudiana, di Tanjungpinang, Rabu, menegaskan, biaya rapid test atau tes cepat yang ditetapkan di Rumah Sakit Raja Ahmad Thabib sekitar Rp400 ribu bukan untuk kepentingan bisnis, melainkan sesuai dengan prosedur.
Ia mengakui alat tes cepat itu diimpor dari negara lain. Namun Tjetjep tidak menyebutkan asal negara yang memproduksi alat tersebut. Sementara harga alat tes cepat Rp70 ribu merupakan produk nasional, yang belum beredar luas Tjetjep mengemukakan biaya tes cepat hanya dikenakan kepada orang-orang yang memiliki kepentingan pribadi untuk ke luar daerah. Pemerintah pusat maupun pemerintah daerah tidak mungkin dapat menanggung biaya tes cepat untuk masyarakat yang memiliki kepentingan pribadi ke luar daerah karena anggaran yang dibutuhkan terlalu besar.
Yang jelas sangat memberatkan rakyat.apalagi dalam keadaan seperti sekarang.
Duit duit duit duit
Negara lain udah ga ada tes kaya gini bebani rakyat coronanya ga ada
mana ngaku minnn🤔
Para pasien covid, please tolong tularin mereka para kaum pencari keuntungan bangsat
Ya mau Gmn lagi,lapor siapa ? Ya sesuai dengan kepentingan
Mahal!!! Gw baru aja rapid
Ini wabah, seharusnya gratis krn itu jd urusan pemerintah. Gila msh mau bisnis ditengah kesulitan ekonomi rakyat. Jeng
Kemenkes udah ngeluarin aturan 150rb rupiah, kalo 400rb laporin aja. Itu kit cuma $1.70 dijual 400rb gak ada otak nya
Sesuai target keuntungan
Waduh mahal ya. Bukannya yg produk China harganya 50rb sedangkan yg buatan WNI di Amerika sekitar 160rb?
Logika aja 400k dibilang wajar?
Udah jelas jelas bisnis
Loh katanya 150rb menurut kemenkes? Yg bener yg mana?
Koruptor
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »