Pengangkatan sejumlah eks pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi sebagai Aparatur Sipil Negara di Kepolisian Republik Indonesia bukan berarti masalah terkait Tes Wawasan Kebangsaan selesai. Mantan pegawai KPK Rieswin Rachwell menilai masih ada pelanggaran di KPK yang perlu dikawal penyelesaiannya.
Secara khusus, dia mengapresiasi dan menghormati langkah Kapolri Jendral Sigit Listyo Prabowo yang secara progresif merekrut eks pegawai lembaga antirasuah. Dia mengatakan, perekrutan dilakukan di tengah stigma anti Pancasila, UUD 1945, NKRI dan pemerintah terhadap puluhan mantan pegawai KPK yang dinyatakan tidak lolos TWK.
Meskipun tidak bergabung ke Polri, mantan penyidik KPK itu bakal tetap menjadi advokasi berkenaan dengan isu-isu korupsi dengan cara berbeda. Dia mengaku juga akan mengawal penyelesaian sejumlah pelanggaran yang terjadi dalam TWK sebagaimana rekomendasi Ombudsman dan Komnas HAM. Menurutnya, pimpinan KPK seharusnya malu atas tindakan mereka melalui penyelenggaraan TWK sebagai syarat alih status kepegawaian. Dia berpendapat bawah penyingkiran 57 pegawai tersebut memiliki motif tersendiri.
Menurutnya, Presiden Joko Widodo berupaya melempar tanggung jawab dan mengabaikan rekomendasi dua lembaga negara tersebut. Dia mengatakan, Presiden seperti tidak punya keberanian untuk menegur Ketua KPK Firli Bahuri dan komisioner lain.
Bersuara lagi... 😀😀😀
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: korantempo - 🏆 38. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »