PENELITI Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet menilai kinerja ekspor nasional masih bisa didorong lebih tinggi lagi. Menurutnya, hal itu bisa dicapai asalkan Indonesia melakukan optimalisasi kinerja ekspor dari setiap lini.
Persoalan yang menyebabkan belum optimalnya kinerja ekspor nasional ialah ketergantungan produk komoditas. "Meski sekarang hilirisasi untuk produk komoditas sudah dijalankan pemerintah, tetapi pada dasarnya memang bahan dasarnya ialah produk komoditas," ujar Yusuf kepada Media Indonesia, Kamis (21/10).Selain itu, Indonesia tampak setengah hati ketika melakukan diversifikasi pasar tujuan ekspor. Padahal, upaya tersebut sudah menjadi wacana dalam 10 tahun terakhir.
Untuk bisa menjangkau negara selain mitra dagang utama, Indonesia dapat mendorong ekspor produk manufaktur. Salah satu peluang untuk mendongkrak kinerja ekspor nasional lewat produk otomotif dan elektronik. "Saya kira peluang Indonesia untuk meningkatkan ekspor produk otomotif cukup besar. Apalagi di dalam negeri sebenarnya industri otomotif merupakan salah satu industri besar," jelas Yusuf."Untuk mendorong ekspor produk otomotif tentu pendekatannya bermacam. Tapi yang jelas, mendapatkan izin dari pemegang lisensi produksi. Di samping itu, kesiapan produk industri pendukung juga penting dari hulu sampai hilir," tambahnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan negara selain mitra dagang utama, seperti Pakistan, Mesir, hingga Afrika Selatan, merupakan pasar ekspor potensial yang dapat disasar produk Indonesia.(OL-11)
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: SINDOnews - 🏆 40. / 51 Baca lebih lajut »