AUDIENSI: Ketua Komisi IV DPRD Tabanan I Gusti Komang Wastana didampingi Sekretaris Komisi IV Ni Made Rahayuni saat menerima audiensi pengurus baru PGRI Kabupaten Tabanan. Ist
Selain tidak meratanya insfrastruktur dalam proses belajar daring, kesenjangan lain juga terjadi pada ketersediaan guru-guru di beberapa sekolah. Menurutnya, guru-guru di Tabanan masih terfokus di beberapa sekolah favorit saja. Padahal, penyebaran siswa didik sudah merata, termasuk pada sekolah yang baru dibangun, seperti SMPN 5 dan SMPN6 Tabanan.
“Inilah yang kami soroti, Disdik harus lebih bersemangat lagi melakukan pengawasan ke bawah, sehingga tidak ada diskriminasi pendidikan di Tabanan,” tegasnya. “Tidak semua anak sekolah di Tabanan bisa mengakses jaringan internet dengan maksimal. Sehingga masih ditemukan adanya anak yang belajar berkelompok melakukan proses belajar mengajar selama masa pandemi,” jelasnya ketika menerima audensi Pengurus PGRI Tabanan yang baru, Rabu .
Selain adanya kesenjangan tersebut, hal lain yang menjadi perhatian Komisi IV yakni belum maksimalnya fungsi Dinas Pendidikan Tabanan yang belum maksimal melakukan pengawasan terhadap keberadan sekolah-sekolah. Karena sampai saat ini, diakui Wastana, masih ditemukan adanya sekolah yang menggunakan bangku bekas dalam proses PBM-nya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: tvOneNews - 🏆 1. / 99 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: pikiran_rakyat - 🏆 11. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: jawapos - 🏆 35. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: jawapos - 🏆 35. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »