Direktur Utama Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso dr. Mohammad Syahril menuturkan bahwa terbuka kemungkinan bagi pasien hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya untuk mendapatkan terapi transplantasi hati.
"Ada kemungkinan kelak pasien hepatitis akut juga akan mendapatkan terapi transplantasi hati," kata Syahril dalam konferensi pers daring bertajuk"Update Perkembangan Kasus Hepatitis Akut di Indonesia" di Jakarta, Jumat .Syahril mengatakan, transplantansi hati untuk kasus-kasus hepatitis dan kasus-kasus lainnya sudah dilakukan di Indonesia. Meski demikian, Syahril meminta masyarakat untuk waspada.
Ia mengimbau agar masyarakat segera membawa anak atau anggota keluarga yang mengalami gejala hepatitis akut untuk berobat. Gejala tersebut di antaranya demam, mual, muntah, hilang nafsu makan, diare akut, lesu, serta nyeri di bagian perut. Gejala lainnya yakni perut kembung, nyeri otot dan sendi, kuning di mata, warna urine seperti warna teh, serta perubahan pada warna feses . ke anak, jangan sampai lebih berat. Bisa konsultasi ke dokter," katanya.Di sisi lain, Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa kasus hepatitis akut yang ditemukan di Indonesia paling banyak berasal dari Provinsi DKI Jakarta.
“Daerah yang paling banyak dilaporkan itu adalah DKI Jakarta. Itu mungkin karena DKI Jakarta yang paling baik deteksinya,” kata Nadia dalam webinar berjudul"Jaga Anak dari Hepatitis Akut" di Jakarta, Jumat .
😞
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: SINDOnews - 🏆 40. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: jawapos - 🏆 35. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: KompasTV - 🏆 22. / 63 Baca lebih lajut »