Ketua Umum IDAI, Aman B Pulungan menerangkan, berdasarkan data hingga 18 Mei 2020, terdapat anak-anak berstatus PDP sebanyak 3.324. 129 di antaranya yang berstatus PDP itu meninggal dunia.
"Temuan ini menunjukkan bahwa angka kesakitan dan kematian anak akibat COVID-19 di Indonesia tinggi dan membuktikan bahwa tidak benar kelompok usia anak tidak rentan terhadap COVID-19 atau hanya akan menderita sakit ringan saja," kata Aman, dalam keterangan resminya di website IDAI, Sabtu .IDAI menilai perlu mendesak pemerintah dan stakeholder terkait mengambil keputusan dan melakukan tindakan berdasarkan kepentingan kesehatan dan kesejahteraan anak.
Kemudian, IDAI meminta konsep normal baru itu disusun sesuai dengan kebutuhan dasar tumbuh kembang dan kesehatan anak, bukan sebaliknya. Sebab, tumbuh kembang optimal anak akan menentukan kualitas generasi bangsa Indonesia di masa depan.
Gapapa anak anak mah gak konsumtif, gak bisa dipajakin ini itu. Kalo mati juga gak bikin rugi negara. Sama kaya hal nya org dewasa diatas 45 taun. kalo mati yaa alhamdulillah beban negara lewat taspen berkurang. Itu lah yg di pikirin org org sono.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: BBCIndonesia - 🏆 42. / 50 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »