.wrap-pertamina{ margin: 0 auto; text-align: center; width: 270px;}img.eventx {margin-top: 10px;width: 100%;height: auto;} REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi menyatakan informasi yang beredar mengenai air garam dalam baskom dapat menciptakan hujan adalah berita bohong atau hoaks karena upaya membuat hujan tidak sesederhana itu.
Dengan asumsi 10 liter air dalam satu ember, maka hanya ada ribuan meter kubik air yang terkumpul dengan ajakan ratusan ribu rumah. Dengan begitu, untuk mendapatkan jutaan meter kubik air, perlu ratusan juta ember. Itu pun jika semua air yang ditempatkan di ember menguap semua, jadi tidak benar menciptakan hujan dengan mekanisme sesederhana itu.
Seto mengatakan banyak persyaratan untuk membentuk awan hujan selain penguapan yang sangat banyak, juga diperlukan pola angin yang mengarahkan uap air agar terjadi kondensasi di suatu daerah. Namun, pola angin tersebut dapat berubah-ubah dan mengakibatkan uap air tertarik entah ke arah tertentu. Menurut Seto, yang perlu dilakukan adalah tidak membakar hutan dan lahan di musim kemarau agar tidak memperburuk kondisi lingkungan."Jangan pernah sekalipun membakar hutan dan lahan di musim kemarau. Kalau lihat api segera dipadamkan," kata Seto.
Saat ini beredar berita hoaks melalui media sosial sebagai berikut."Sediakan baskom air yang dicampur garam dan letakkan di luar rumah, biarkan menguap, jam penguapan air yang baik sekitar pukul 11.00 sampai dengan 13.00 WIB, dengan makin banyak uap air di udara semakin mempercepat kondensasi menjadi butir air pada suhu yang makin dingin di udara. Dengan cara sederhana ini diharapkan hujan makin cepat turun.
Apa nyindir pemerintah, biasa nya, kalo ada kemarau panjang gini, pemerintah bikin hujan buatan. Kalo sekarang, kepikiran aja kaga
Buat rendem ikan tongkol
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »