“Perlu dibuat sistem agar kalau memang terjadi kekurangan di salah satu dari lima poin ini, maka bagaimana dapat ditangani secara cepat agar pasien dapat tertolong,” ucapnya.
Mantan Direktur WHO Asia Tenggara ini juga menyebutkan perlunya persiapan untuk terus menjaga sistem surveilans dan pengumpulan data secara akurat. Hal ini akan sangat penting karena situasi dapat sangat mudah berubah dan amat dinamis. “Surveilans yang baik merupakan dasar utama dalam pengambilan keputusan yang tepat dalam situasi seperti ini. Perlu pula disiapkan sistem komunikasi risiko yang baik, agar informasi yang diterima masyarakat tidaklah membingungkan,” paparnya.Selain itu, direktur Pascasarjana Universitas YARSI ini juga menegaskan, kesadaran masyarakat untuk terus menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
“Kalau memang akan ada peningkatan penularan di masyarakat maka 3 M menjadi modal utama kita, atau kalau di luar negeri disebut sebagai 3W,
Masih beraye kan kita..hari ke 2 loh ini..berita gas kopit nya di pelanin dulu yuk...selamat berlebaran..😘😘
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »