REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Pemerintah Turki mengatakan dua anggota pasukan mereka terbunuh dalam serangan udara di barat laut Suriah. Peristiwa Jumat ini terjadi setelah Presiden Turki Tayyip Erdogan mengancam akan menambah keterlibatan negaranya di Suriah bila ada lagi pasukannya yang terluka.
Serangan di berbagai front itu memicu pengungsian terbesar dalam sejarah perang Suriah yang sudah berlangsung sembilan tahun. Hampir 1 juta orang meninggal rumah mereka menuju perbatasan Turki, tinggal di pemukiman sementara dan tidur tenda atau di luar ruangan saat cuaca musim dingin mulai menggigit.
Serangan pemerintah Suriah juga mengguncang kerja sama antara Ankara dan Moskow. Kedua negara itu mendukung pihak yang berbeda di Suriah. Ankara sudah mengirimkan ribuan pasukan ke barat laut Suriah demi menahan langkah pemerintah Suriah yang terus maju menuju dekat perbatasan Turki. Serangan Jumat ini mengancam ketegangan di wilayah tersebut akan terus meningkat. Kemungkinan konflik langsung antara Turki dan Suriah semakin tinggi. Erdogan juga meminta pasukan Assad untuk mundur dari Idlib atau 'segera' menghadapi serangan Turki.
sumber : APBACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Persepektif Republika.co.id, Klik di Sini
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »