di Amerika Serikat justru mencatatkan level tertingginya sepanjang masa. Hal ini membuat konsumen harus menahan diri akibat kemampuan finansial yang kurang mumpuni.
Menurut laporan National Association Realtors , harga rata-rata rumah di Amerika Serikat bulan lalu adalah US$ 416 ribu atau Rp 6,24 miliar, naik 13,4% dari tahun lalu. Penjualan rumah seperti kondominium, rumah keluarga, townhome, dan koperasi turun 5,4% pada Mei-Juni dan 14,2% dari tahun lalu. Angka penjualan di bulan Juni 2022 merupakan yang terendah sejak Juni 2020, yang sebelumnya telah terpuruk akibat pandemi."Turunnya keterjangkauan perumahan berdampak pada calon pembeli," kata kepala ekonom NAR Lawrence Yun, dikutip dari CNN, Kamis .Yun menyebut tingkat hipotek dan harga rumah meningkat tajam dalam waktu yang singkat.
Meski pembelian menurun, hal ini tidak mempengaruhi harga rumah yang terus menanjak. Miami mencatatkan kenaikan harga rata-rata terbesar yaitu naik 40% dibanding tahun lalu.Saat ketersediaan stok harusnya menekan harga rumah, tingkat hipotek naik justru mengurangi daya beli masyarakat. Kepala Ekonom Realtor.com Danielle Hale menyebut harus melihat faktor mana yang berdampak besar pada penjualan rumah."Saya berharap keterjangkauan lebih tinggi dibanding ketersediaan ," ungkap Hale.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: pikiran_rakyat - 🏆 11. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: Bolanet - 🏆 20. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: VIVAcoid - 🏆 3. / 90 Baca lebih lajut »
Sumber: cnbcindonesia - 🏆 7. / 74 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »