7 Hal Ngeri yang Bakal Terjadi pada Bumi Kalau Bulan Hancur

7 Hal Ngeri yang Bakal Terjadi pada Bumi Kalau Bulan Hancur

Rachmatunnisa - detikInet
Jumat, 02 Des 2022 05:45 WIB
A Supermoon rises in the night sky in Beijing, Thursday, Aug. 11, 2022. (AP Photo/Ng Han Guan)
7 Hal yang Bakal Terjadi pada Bumi Kalau Bulan Hancur Meledak. Foto: AP/Ng Han Guan
Jakarta -

Upaya eksplorasi Bulan oleh negara-negara maju dalam beberapa tahun belakangan, membuat satelit alami yang mendampingi Bumi ini terancam hancur jika manusia kebablasan.

Selama hampir 4,5 miliar tahun sejarah Tata Surya kita, Bumi tidak sendirian saat berputar mengelilingi Matahari, melainkan bersama Bulan. Bulan memainkan peran penting dalam hubungan Bumi dengan komponen lain Tata Surya kita, dan dalam kehidupan seperti yang kita kenal di Bumi.

Maka, menghancurkannya bisa menjadi malapetaka. Entah karena kegagalan operasi penambangan di Bulan, ledakan nuklir, atau tabrakan dengan planet lain, apapun yang menyebabkan malapetakan ini, akan mengubah dunia kita selamanya. Setidaknya berikut adalah tujuh hal yang bakal terjadi pada Bumi kalau Bulan meledak, dikutip dari Science Focus.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Puing-puing Bulan menghujani Bumi

Meskipun bongkahan Bulan akan sangat besar, padat, dan bahkan berpotensi lebih besar dari asteroid yang memusnahkan dinosaurus, energinya akan jauh lebih sedikit karena kecepatan orbitnya yang lebih rendah.

Asteroid atau komet yang menabrak Bumi bergerak dengan kecepatan dua puluh, lima puluh, atau bahkan lebih dari seratus kilometer per detik. Namun puing-puing Bulan, mungkin akan bergerak hanya dengan kecepatan 8 km/detik, dan menghantam atmosfer kita sekilas.

ADVERTISEMENT

Meski demikian, puing-puing yang menabrak Bumi masih akan merusak dan bisa mematikan karena jumlahnya sangat banyak dan menyebar ke segala arah.

Jika ledakannya cukup lemah, puing-puing akan terbentuk kembali menjadi satu atau lebih Bulan baru. Jika terlalu kuat, tidak akan ada yang tersisa, dan itu akan menciptakan sistem cincin di sekitar Bumi seperti Saturnus. Seiring waktu, pecahan Bulan itu akan keluar dari orbit berkat adanya atmosfer Bumi, menciptakan serangkaian dampak lainnya.

2. Langit malam akan lebih terang

Langit malam secara alami akan jauh lebih cerah. Begitu Bulan dan semua sisa-sisanya hilang, objek paling terang kedua dari pandangan langit di Bumi ini akan hilang sama sekali.

Matahari secara alami akan 400 ribu kali lebih terang daripada Bulan purnama perigee (titik terdekat Bulan terhadap Bumi). Tanpa Bulan, tidak akan ada penghalang alami bagi langit yang gelap sepanjang tahun.

3. Tidak ada lagi gerhana

Bumi selama ini mengalami gerhana Matahari maupun Bulan, secara parsial, total atau annular, saat satelit alami Bumi ini melewati bayangan planet ini. Jika tidak ada Bulan, maka Bumi tidak akan lagi mengalami gerhana jenis apa pun.

Gerhana membutuhkan tiga objek untuk disejajarkan: Matahari, planet, dan Bulan planet. Ketika Bulan melintas di antara Matahari dan sebuah planet, bayangan dapat muncul di permukaan planet (gerhana total), Bulan dapat melintasi permukaan Matahari (gerhana annular), atau dapat mengaburkan hanya sebagian kecil dari cahaya Matahari (gerhana sebagian).

Tapi tanpa Bulan sama sekali, semua ini tidak akan terjadi. Satu-satunya satelit alami kita ini tidak akan pernah masuk ke dalam bayangan Bumi sehingga tidak akan ada gerhana.

Selanjutnya: Durasi Hari hingga Dampak Perubahan Kemiringan Bumi