Kombes Hengki: Penyebab Satu Keluarga Tewas di Kalideres Tunggu Hasil Lab

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi
Sumber :
  • VIVA/Yeni Lestari

VIVA Metro – Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Hariyadi mengatakan diksi satu keluarga di Kalideres tewas karena kelaparan belum bisa dipertanggungjawabkan kebenaranya. Hal tersebut diungkap Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Hengki Haryadi.

Hattrick! Pendeta Gilbert Dilaporkan Lagi soal Penistaan Agama ke Polda Metro

"Diksi kematian disebabkan karena kelaparan itu belum bisa dipertanggung jawabkan," ujar Hengki kepada wartawan, Minggu 13 November 2022.

Pasalnya, mantan Kapolres Metro Jakarta Pusat itu mengatakan pihaknya dan Polres Metro Jakarta Barat masih mendalami penyebab pasti kematian mereka. Apalagi hasil pemeriksaan laboratorium forensik sendiri belum keluar.

Nasib 5 Polisi yang Ditangkap Terkait Narkoba di Depok

Polisi mengevakuasi jenazah korban tewas di perumahan Citra Garden Kalideres

Photo :
  • VIVA/Andrew Tito

"Kami sedang menunggu hasil dari kedokteran forensik maupun laboratorium forensik, toksikologi dan histopatologi mengenai sebab-sebab kematian secara akurat," katanya.

Terkuak, Identitas Mayat Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Diberitakan sebelumnya, penemuan empat jasad yang merupakan satu keluarga di dalam sebuah rumah, gegerkan warga Kalideres Jakarta Barat pada Kamis 10 November 2022.

TKP ditemukan mayat sekeluarga di perumahan Citra Garden Extension, Kalideres

Photo :
  • VIVA/Zendy Pradana

Keempat orang yang ditemukan tewas dalam kondisi mengering itu yakni Rudyanto Gunawan (71) dan sang istri bernama Margaretha Gunawan (58), kemudian anak dari keduanya bernama Dian (40) dan yang terakhir yakni Budyanto Gunawan, yakni ipar dari Rudyanto.

Dalam kasus ini Polisi belum bisa menyimpulkan penyebab tewasnya keempat orang itu, namun berdasarkan dari hasil autopsi, tidak ada tanda kekerasan pada empat orang itu.

Hasil autopsi juga menunjukkan, waktu meninggal dunia keempat orang itu berbeda-beda. Paling lama, ada yang meninggal dunia sejak tiga pekan lalu.

Dalam proses autosi juga diketahui tidak ada zat atau unsur makanan di organ dalam keempat korban tewas tersebut.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya