Belakangan heboh tukang las yang merupakan tenaga kerja asing (TKA) asal China pada Mega proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Deputi Kependudukan dan Ketenagakerjaan Bappenas, Pungky Sumadi juga mengaku kaget saat melakukan kunjungan kerja proyek KCJB beberapa waktu lalu.
Menanggapi hal tersebut, pihak PT Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCIC), alasan mengapa pihaknya menggunakan TKA asal China sebagai tukang las pada proyek KCJB.
Dikutip dalam akun twitter resminya @KeretaCepatID, KCIC menjelaskan mengenai keahlian yang harus dimiliki tukang las proyek KCJB, pada Jumat (11/02/2022).
Dalam rangka untuk melengkapi rangkaian Electric Multiple Unit (EMU) terbaru, dengan spesifikasi terbaik, rel 60 yang berstandar tinggi, tidak lengkap jika treatment terhadap rel tidak menggunakan standar terbaik.
"Untuk itu, pengelasan rel KCJB dilakukan dengan metode Flash-butt welding dengan mesin UN-200 dari Tiongkok, Sobat," dalam tweet @KeretaCepatID.
Kualitas rel yang berstandar sangat tinggi, menjadi alasan mengapa tukang las di proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung menggunakan TKA dari China.
"Tukang Las UN-200 mampu merekam perubahan tekanan dan suhu sambungan selama pemanasan dan pendinginan berlangsung, serta mengidentifikasi sambungan secara otomatis," tutup KCIC.
Proyek tersebut membutuhkan teknik pengelasan dan alat-alat yang berkualitas tinggi, yang memang belum dimiliki dalam negeri.
Sebelumnya, Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet menjelaskan, bahwa memang di awal pengerjaan penggunaan TKA lebih banyak. Sebab proyek ini disebut memiliki tingkat kesulitan yang tinggi.
"Dari awal di dalam proses perencanaan memang diharapkan dengan tingkat kesulitan yang sangat tinggi terkait teknologi kereta cepat perbandingan tenaga asing dibanding tenaga lokal 1:4," terangnya dalam dalam RDP dengan Komisi V, Senin (7/2/2022).
Pihak KCIC juga menyampaikan, bahwa proyek KCJB menggunakan TKA China, hanya untuk posisi tukang las saja.
Simak Video "Tiket Gratis Kereta Cepat JKT-BDG Dibuka Lagi!"
[Gambas:Video 20detik]
(zlf/zlf)