Lebih Sangat Menular, Varian Baru Omicron Bikin Khawatir WHO

News - Eqqi Syahputra, CNBC Indonesia
29 January 2022 19:45
A person is tested for COVID-19 in Johannesburg, South Africa, Saturday Nov. 26, 2021. As the world grapples with the emergence of the new variant of COVID-19, scientists in South Africa — where omicron was first identified — are scrambling to combat its spread across the country. (AP Photo/Jerome Delay) Foto: AP/Jerome Delay

Jakarta, CNBC Indonesia - Di Amerika Serikat, hampir setengah kasus baru disebabkan oleh subvarian Covid baru yang bahkan lebih menular daripada varian omicron awal.

Menurut basis data global, hampir setengah dari negara bagian AS telah mengkonfirmasi keberadaan BA.2 yang menyebabkan setidaknya 127 kasus secara nasional.

Menurut Statens Serum Institut, yang melakukan pengawasan penyakit menular untuk Denmark, subvarian BA.1 ini 1,5 kali lebih mudah menular daripada strain omicron asli.

"Saat ini tidak ada bukti bahwa BA.2 lebih parah daripada garis keturunan BA.1," kata juru bicara CDC, Kristen Nordlund, dikutip dari CNBC Internasional, Sabtu (29/1/2022).

BA.1 dan BA.2 memiliki banyak perbedaan dalam mutasi. Varian BA.2 memiliki lima mutasi unik yang dikenal sebagai domain pengikatan reseptor, yang juga sering dikaitkan dengan transmisibilitas yang lebih tinggi.

Badan Keamanan Kesehatan Inggris pada hari Jumat mengatakan BA.2 memiliki keunggulan pertumbuhan substansial atas omicron asli. Namun, penilaian awal menemukan bahwa BA.2 tampaknya tidak mengurangi efektivitas vaksin lebih dari omicron asli.

Untuk itu, dosis booster dinilai 70% efektif untuk mencegah penyakit simtomatik dari BA.2 dua minggu setelah menerima suntikan, dibandingkan dengan efektivitas 63% untuk strain omicron asli.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum melabeli BA.2 sebagai varian yang mengkhawatirkan. Namun, pejabat WHO telah berulang kali memperingatkan bahwa varian baru akan muncul ketika omicron menyebar ke seluruh dunia dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Pimpinan teknis Covid-19 WHO, Maria Van Kerkhove, memperingatkan bahwa varian Covid berikutnya akan lebih mudah menular.

"Pertanyaan besarnya adalah apakah varian masa depan akan lebih atau kurang parah," katanya.

Untuk mencegah hal ini, Pfizer dan Moderna sudah memulai uji klinis minggu ini pada suntikan khusus omicron di tengah kekhawatiran varian baru yang kemungkinan terus muncul ketika kekebalan yang disebabkan oleh vaksin asli berkurang.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Bukan Kompeni, Ini 6 Fakta VoC Covid-19 Omicron


(hoi/hoi)

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading