Selasa, 23 April 2024

Presiden Jokowi Bahas Situasi Myanmar Saat Bertemu PM Singapura di Bintan

Presiden Joko Widodo (Jokowi) turut membahas situasi politik di Myanmar saat melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong.

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Wahyu Aji
Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri (PM) Singapura, Lee Hsien Loong 

Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Presiden Joko Widodo (Jokowi) turut membahas situasi politik di Myanmar saat melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Kabupaten Bintan pada Selasa (25/1/2022).

Presiden mengatakan bahwa Indonesia dan Singapura merasa prihatin dengan perkembangan situasi di Myanmar pasca kudeta di awal Februari 2021 lalu.

"Mengenai Myanmar, kita merasa prihatin dengan perkembangan situasi di Myanmar," kata Jokowi pada konferensi pers.

Presiden mengatakan bahwa Indonesia dan Singapura memiliki pandangan yang sama mengenai pentingnya pelaksanaan 5 poin konsensus.

Menurutnya konsensus ini merupakan keputusan Asean pada tingkat tinggi dan harus dihormati semua.

"Kita juga sepakat bahwa keselamatan dan kesejahteraan rakyat Myanmar terus menjadi perhatian utama," ujarnya.

Presiden mengatakan bantuan kemanusiaan untuk rakyat Myanmar perlu terus didorong dan diberikan tanpa diskriminasi.

Presiden Jokowi juga mengatakan Indonesia dan Singapura memiliki persamaan pandangan terkait pentingnya persatuan cara kerja kelembagaan Asean,

Tujuannya agar Asean siap menghadapi berbagai tantangan di masa depan.

"Saya juga menyampaikan pentingnya kelembagaan Asean agar negara Asean lebih tangguh dan mampu merespon berbagai macam tantangan baru di masa mendatang," ujarnya.

Sementara itu PM Singapura berujar bahwa tidak ada progres yang signifikan terkait pelaksanaan 5 poin konsensus setelah dibahas di Jakarta April lalu.

PM Lee mengatakan bahwa Indonesia dan Singapura berkomitmen untuk membantu Myanmar untuk mencapai kesepakatan damai.

Ia berharap pihak Myanmar memberikan akses kepada utusan khusus Asean untuk bertemu dengan semua pihak yang ada di sana.

"Kita juga ingin melihat progres penyaluran bantuan kemanusiaan," ujarnya.

BERITATERKAIT
  • AA
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2024 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
    About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan