ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

Profil Edy Mulyadi, Caleg PKS Gagal yang Diduga Hina Warga Kalimantan

Senin, 24 Januari 2022 | 13:23 WIB
YP
BW
Penulis: Yustinus Patris Paat | Editor: BW
Edy Mulyadi
Edy Mulyadi (istimewa)

Jakarta, Beritasatu.com - Nama mantan caleg PKS Edy Mulyadi menjadi ramai dibicarakan publik karena pernyataan terkait pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Pernyataan Edy Mulyadi diduga menghina masyarakat Kalimantan karena menilai lokasi IKN di Kalimantan merupakan tempat jin buang anak.

Tak hanya itu, Edy Mulyadi juga diduga menghina Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang merupakan Ketum Partai Gerindra. Edy menyebutkan Prabowo macan yang jadi meong dalam kaitan pemindahan IKN ini.

Lalu siapa sebenarnya Edy Mulyadi?

Berdasarkan penelusuran Beritasatu.com dari berbagai sumber, Edy Mulyadi bekerja sebagai wartawan dan bergabung di media FFN atau Forum News Network. FNN merupakan portal berita milik PT Forum Adil Mandiri yang sebelumnya dikenal dengan nama Majalah Keadilan. Edy mengawali kariernya sebagai wartawan di Harian Neraca dan terdaftar di Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) sejak 22 Mei 1995.

ADVERTISEMENT

Pria kelahiran Jakarta, 8 Januari 1966 juga bergabung sebagai penulis di kolom Kompasiana sejak 2014. Edy menulis di kolom keterangan profilnya sebagai seorang jurnalis, media trainer, dan konsultan/praktisi PR. Edy juga memiliki channel Youtube dengan nama ‘Bang Edy Channel’ yang dibukanya sejak 2015. Melalui tulisan di Kompasiana dan postingan video di channel Youtube-nya, Edy kerap melontarkan kritikan atas kinerja pemerintahan Jokowi.

Baca Juga: Polisi Didesak Segera Tangkap Edy Mulyadi karena Diduga Hina Kalimantan

Pada 2019, Edy pernah terjun ke dunia politik dengan menjadi calon anggota legislatif DPR dari PKS. Saat itu, dia bertarung di daerah pemilihan DKI Jakarta 3, yang mencakup Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu. Namun, dia gagal lolos ke parlemen. Setelah Pileg 2019, Edy tidak aktif lagi di PKS.

Nama Edy Mulyadi juga sempat mencuat ke publik karena membuat konten YouTube berupa kesaksian baku tembak pengawal Rizieq Syihab dengan polisi. Melalui kanal YouTube-nya, Edy mengunggah konten berjudul "Laporan Langsung Dari TKP Ditembaknya 6 Laskar FPI DI Tol KM 50" pada 9 Desember 2020. Dalam konten tersebut, dia membeberkan hasil reportasenya di lokasi tol Jakarta-Cikampek km 50, termasuk waktu dan cara polisi menghentikan pengawal Rizieq.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News

Ikuti terus berita terhangat dari Beritasatu.com via whatsapp

Bagikan

BERITA TERKAIT

Kantongi Rp 11,23 Triliun, PT PP Garap 13 Proyek di IKN

Kantongi Rp 11,23 Triliun, PT PP Garap 13 Proyek di IKN

EKONOMI
AHY Sebut 2.086 Hektare Tanah untuk Pembangunan IKN Masih Bermasalah

AHY Sebut 2.086 Hektare Tanah untuk Pembangunan IKN Masih Bermasalah

NUSANTARA
Tak Lagi Ibu Kota, Jakarta Butuh Rp 561 Triliun untuk Jadi Global City

Tak Lagi Ibu Kota, Jakarta Butuh Rp 561 Triliun untuk Jadi Global City

EKONOMI
Meski Sudah Dibangun IKN, Warga Kaltim Merantau ke Jakarta untuk Tingkatkan Pengalaman

Meski Sudah Dibangun IKN, Warga Kaltim Merantau ke Jakarta untuk Tingkatkan Pengalaman

NUSANTARA
Pindah Ibu Kota ke Nusantara, Indonesia Belajar dari Brasil

Pindah Ibu Kota ke Nusantara, Indonesia Belajar dari Brasil

NUSANTARA
Pembangunan IKN Makin Cepat, BSBK Bidik Penjualan Rp 500 Miliar

Pembangunan IKN Makin Cepat, BSBK Bidik Penjualan Rp 500 Miliar

EKONOMI

BERITA LAINNYA

Loading..
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ARTIKEL TERPOPULER





Foto Update Icon
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

B-FILES


Mudik Lebaran 2024: Fenomena Migrasi, Kesiapan Infrastruktur, dan Perputaran Uang

Opini Text

Anak Blasteran

Anak Blasteran

Paschasius HOSTI Prasetyadji