Doktor Politik Nilai Anies Matang Pakai Kata 'Sumbang', Giring Perlu Magang

Doktor Politik Nilai Anies Matang Pakai Kata 'Sumbang', Giring Perlu Magang

Tim detikcom - detikNews
Senin, 17 Jan 2022 18:33 WIB
Giring Ganesha dan Anies Baswedan.
Giring Ganesha dan Anies Baswedan (Dok. detikcom)
Jakarta -

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memuji tak ada suara 'sumbang' di penampilan band Nidji saat menguji sound system di Jakarta International Stadium (JIS). Penggunaan kata 'sumbang' dinilai sebagai bukti Anies sudah matang.

Managing Director Paramadina Public Policy Institute (PPPI) Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam menjelaskan, dalam tradisi Jawa, kata 'sumbang' yang disampaikan Anies adalah bahasa kiasan atau simbol. Sementara bahasa kiasan, sebut Umam, biasa digunakan untuk menyampaikan pesan intrinsik atau pesan yang mengandung harkat (derajat) seseorang atau peristiwa.

"Statement Gubernur Anies itu merupakan serangan balik terhadap sikap politik Giring PSI. Dalam tradisi Jawa, istilah 'sumbang' yang disampaikan Anies itu merupakan sanepo atau bahasa kiasan atau simbol, yang digunakan untuk menyampaikan pesan secara intrinsik," kata Umam kepada wartawan, Senin (17/1/2022).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain memuji, Anies memposting foto Nidji saat 'check sound', dan foto bersama sejumlah personel Nidji. Analisis Umam, foto-foto tersebut menyiratkan pesan bahwa masyarakat kini bersama Anies.

"Selain itu, foto antara Anies dengan Nidji, bekas grup band-nya Giring PSI, menyiratkan pesan bahwa Giring kini sendiri. Seolah foto itu ingin menyatakan, 'Rakyat bersama kami dan Anda tidak memiliki legitimasi'," kata Umam.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut Umam memaparkan, dalam tradisi komunikasi, orang-orang yang mampu menggunakan sanepo umumnya mereka yang memiliki kepribadian relatif matang. Umam menilai komunikasi timbal balik antara Anies dan Giring kian membuka mata publik bahwa keduanya memiliki level kematangan yang berbeda.

"Kini, masyarakat bisa dengan mudah membedakan level kematangan di antara keduanya. Kalau Giring lebih suka memilih menggunakan bahasa vulgar, sporadis, terkesan kasar dalam serangan-serangan politiknya, sebaliknya Anies lebih memilih menggunakan bahasa simbolik yang merepresentasikan kematangannya dalam komunikasi politik publik," papar Doktor Ilmu Politik dari School of Political Science & International Studies University of Queensland itu.

Simak video 'Anies Nonton Nidji Sebut Tak Ada Suara Sumbang, Sindir Giring?':

[Gambas:Video 20detik]



Simak selengkapnya di halaman berikutnya.