Sukses

Terowongan Kereta Cepat Jakarta Bandung Terkendala, KCIC Panggil 33 Ahli dari China

PT KCIC menemui kendala dalam pembangunan terowongan (tunnel) pada proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB)

Liputan6.com, Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China atau KCIC menemui kendala dalam pembangunan terowongan (tunnel) pada proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB). Kendala pembangunan khususnya terjadi pada Tunnel #2 yang berada di area batuan tanah liat (Clay Shale).

Untuk itu, KCIC mendatangkan 33 tenaga ahli asal China guna berkolaborasi dengan para ahli tunnel dari ITB dalam pengerjaan terowongan. Sehingga proses kontruksi bisa berjalan lebih efisien dan terjadi transfer knowledge dari para ahi tersebut

"Para ahi dari luar dan ITB tersebut juga akan dimaksimalkan untuk transfer knowledge kepada seluruh pekerja KCJB di titik konstruksi tersebut," ujar Presiden Direktur KCIC Dwiyana Slamet Riyadi dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Jumat (31/12/2021).

Mengingat lokasi Tunnel #2 yang berada di area clay shale dan termasuk titik konstruksi dengan tantangan geografis yang sangat besar, Dwiyana mengaku kalau pembangunannya membutuhkan penanganan khusus.

Maka tenaga ahli berpengalaman tersebut didatangkan untuk membantu surface tunnel karena sangat menguasai teknologi grouting yang selama ini dipakai untuk mengerjakan beberapa proyek tunnel KCJB.

"Kami akui bahwa dalam pengerjaan Tunnel #2 yang berada di area clay shale membutuhkan penanganan khusus. Dikarenakan pengerjaan Tunnel #2 KCJB menggunakan teknologi grouting, kami kumpulkan para ahli tunnel yang menguasai grouting dari China dan ITB untuk membantu memperkuat surface tunnel," terangnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Karakteristik Tanah

Dwiyana menjabarkan, area Clay shale merupakan jenis tanah dengan karakteristik yang sangat mudah melapuk apabila terekspose karena proses penggalian pada saat konstruksi.

Akibat lemahnya lapisan clay shale ini dikhawatirkan dapat menimbulkan pergerakan konstruksi timbunan maupun konstruksi jalan yang terdapat di atasnya. Sehingga proses pembangunan tunnel sangat berhati-hati dan tidak bisa dilakukan secara cepat.

Sampai saat ini, pengerjaan tunnel sepanjang 1.040 meter tersebut sudah mencapai 68,14 persen atau 716,8 meter. Dengan 335,2 meter tersisa, transfer knowledge dari keterlibatan para ahli tunnel tersebut diharapkan dapat membantu upaya percepatan pembangunan KCJB yang progresnya sudah mencapai 79 persen.

"Pengerjaan Tunnel #2 sudah mencapai 68,14 persen. Jadi kami tinggal menyelesaikan 335,2 meter lagi. Dengan transfer knowledge dari keterlibatan profesional tadi, diharapkan dapat membantu upaya percepatan pembangunan KCJB dan memberi jaminan kualitas," ujar Dwiyana.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini