DVI Polri Komitmen Identifikasi Hingga Temuan Bagian Tubuh Terakhir

Jumat, 15 Januari 2021 | 00:04 WIB
BM
JS
Penulis: Bayu Marhaenjati | Editor: JAS
Keluarga korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 mendatangi dan menunggu di Posko Ante Mortem-DVI RS Polri Jakarta Timur, Selasa, 12 Januari 2021.
Keluarga korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 mendatangi dan menunggu di Posko Ante Mortem-DVI RS Polri Jakarta Timur, Selasa, 12 Januari 2021. (Beritasatu Photo/Joanito De Saojoao)

Jakarta, Beritasatu.com - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri, berkomitmen bekerja maksimal mengidentifikasi penumpang hingga temuan body part atau bagian tubuh terakhir dari lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182, di Kepulauan Seribu.

"Kami tentunya juga berharap masih ada temuan lagi. Kami siap tetap melakukan pemeriksaan sampai tidak ada lagi yang diperiksa. Kami tim dari Polri, dari Tim DVI, dibantu unsur-unsur lain tim forensik, gigi, kami siap. Mudah-mudahan masih ada temuan lain, sehingga pihak keluarga dapat menerima keluarganya yang dinyatakan hilang itu," ujar Kepala Tim Rekonsiliasi DVI Polri Kombes Agung Widjajanto, Kamis (14/1/2021).

Menyoal bagaimana kondisi body part yang ditemukan, Agung menyampaikan, hingga saat ini bagian tubuh yang diterima Posko Postmortem atau kamar jenazah ukurannya kecil-kecil.

"Ada yang paling kecil sekitar 10x10 (sentimeter), seperti itu. Tetapi rata-rata sekitar katakan 30 senti seperti itu. Alhamdulillah di antaranya itu ditemukan sebagian anggota (tubuh) gerak dan masih ada sidik jarinya sehingga dapat dilakukan pemeriksaan. Nah apakah semua seperti itu (kecil)? Mudah-mudahan tidak, tapi kita belum tahu karena yang jelas kami dari TKP atau tempat kejadian adalah ukurannya seperti itu," ungkapnya.

Agung menyampaikan, setiap kasus kecelakaan berbeda-beda bentuk dan ukurannya. Semisal ketika kecelakaan pesawat di Papua, karena tidak di laut kondisinya terbakar dan ukurannya besar. Jadi bergantung kejadian kecelakaannya.

Sementara itu, untuk pemeriksaan DNA, tambah Agung, bagian tubuh yang bisa diambil sampel DNA akan diperiksa dan diambel sampelnya. "Pertimbangannya expert (ahli) yang menentukan ini bisa atau tidak. Yang menentukan kondisi misalnya, materialnya apakah ada unsur DNA atau tidak, apakah masih layak diperiksa atau tidak, misalnya sudah pembusukan lanjut mungkin tidak bisa. Tapi ketika bisa, misalnya tulang itu akan dipilih-pilih. Itulah yang membuat tidak begitu bisa cepat," katanya.

Menurut Agung, tidak semua dilakukan pemeriksaan melalui sidik jari dan DNA. "Mungkin lain kali ada yang melalui properti, misalnya cicin yang khas, gigi, sampai saat ini belum ditemukan bagian rahang yang cukup bisa dilakukan pemeriksaan," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Laboratorium DNA Pusdokkes Polri Kombes dr Ratna mengatakan, Tim DVI tidak bisa tergesa-gesa menganalisis sampel DNA. Namun, setiap kantong jenazah yang diterima diupayakan selesai pada hari itu juga, karena tim bekerja di dalam kamar jenazah pada situasi pandemi Covid-19.

"Misalnya kami dapat 30 kantong, 30 kantong harus kami kerjakan hari itu juga karena masa Covid ini kita tidak boleh terlalu lama di kamar jenazah. Sementara jenazah di rumah sakit ini pun ada yang jenazah Covid. Jadi kita tidak boleh terlalu banyak orang, tidak boleh terlalu lama, jaga jarak, durasi, ventilasi," sebutnya.

Ratna menyampaikan, identifikasi belum bisa dilakukan apabila data antemortem dan postmortem belum lengkap. "Kemudian ketika antemortem kemarin sudah running semua, tetapi bisa saja DNA antemortem, antemortem itu dari orang hidup, keluarganya sudah ada, namun postmortemnya belum ada sehingga belum bisa dicocokkan," katanya.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono menyebutkan, Tim DVI Polri telah menerima 139 kantong jenazah dan 46 kantong properti hingga Kamis sore. Tim DVI akan bekerja sampai body part tidak ditemukan lagi.

"Tim akan bekerja sampai body part sudah tidak ada lagi. Komitemen tim bekerja secara maksimal, memberikan kepastian kepada keluarga korban," tandasnya.



Simak berita dan artikel lainnya di Google News

Ikuti terus berita terhangat dari Beritasatu.com via whatsapp

Bagikan

BERITA TERKAIT

Kapolri Benarkan Pilot Susi Air Kapten Philips Disandera KKB Papua

Kapolri Benarkan Pilot Susi Air Kapten Philips Disandera KKB Papua

NEWS
Kapolri: Pilot dan Penumpang Susi Air yang Diamankan KBB Papua Sedang Dicari

Kapolri: Pilot dan Penumpang Susi Air yang Diamankan KBB Papua Sedang Dicari

NEWS
Gempa Turki, 104 WNI Tak Punya Tempat Tinggal Layak dan Segera Dievakusi ke Ankara

Gempa Turki, 104 WNI Tak Punya Tempat Tinggal Layak dan Segera Dievakusi ke Ankara

NEWS
Dubes RI: Gempa Turki, Ibu dan 2 Anak dari Indonesia Hilang Kontak

Dubes RI: Gempa Turki, Ibu dan 2 Anak dari Indonesia Hilang Kontak

NEWS
Erick Thohir Jelaskan ke Jokowi Simbol Baju Banser yang Dipakainya Saat Puncak 1 Abad NU

Erick Thohir Jelaskan ke Jokowi Simbol Baju Banser yang Dipakainya Saat Puncak 1 Abad NU

NEWS
Video Membeludaknya Warga Nahdliyin di Puncak 1 Abad NU

Video Membeludaknya Warga Nahdliyin di Puncak 1 Abad NU

NEWS

BERITA LAINNYA

Loading..
ARTIKEL TERPOPULER





Foto Update Icon

B-FILES


Mudik Lebaran 2024: Fenomena Migrasi, Kesiapan Infrastruktur, dan Perputaran Uang

Opini Text

Anak Blasteran

Anak Blasteran

Paschasius HOSTI Prasetyadji