Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Tim Ahli Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito membantah kabar sejumlah
mal akan segera dibuka seiring rencana penerapan tatanan hidup baru atau
new normal di tengah pandemi
virus corona (Covid-19).
"Kita melihat banyak kebijakan pemerintah yang disalahartikan publik dan media. Rencana buka mal itu tidak benar," ujar Wiku dalam jumpa pers, Kamis (28/5).
Wiku mengatakan bahwa peninjauan Presiden Joko Widodo ke stasiun MRT Bundaran HI dan Mal Summarecon Bekasi beberapa waktu lalu merupakan tahap pra kondisi sebelum kebijakan
new normal benar-benar diterapkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu adalah bagian dari pra kondisi. Jadi publik harus memahami situasi. Kunjungan di mal dan MRT itu untuk meninjau sehingga pemerintah dapat mengambil kebijakan yang sesuai," katanya.
Meski demikian, Wiku tak menampik masyarakat harus tetap beradaptasi dengan kebijakan
new normal. Apabila berbagai tempat umum seperti mal dibuka, masyarakat harus mematuhi protokol kesehatan dengan mencuci tangan, mengenakan masker, dan menjaga jarak.
"Adaptasi dan perubahan di situasi saat ini memang tak bisa dihindari, sehingga kita harus memastikan masyarakat siap beradaptasi di masa mendatang. Ini adalah bagian dari new normal," tuturnya.
Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DKI Jakarta sebelumnya mengumumkan 60 pusat perbelanjaan modern alias mal siap membuka operasional mulai 5 Juni 2020. Jadwal tersebut mengikuti rencana berakhirnya pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di ibu kota pada 4 Juni mendatang.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga telah membantah rencana pembukaan mal itu. Menurutnya, rencana itu tak lebih dari imajinasi karena belum ada aturan untuk mengakhiri PSBB.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto juga mengatakan bahwa pemerintah belum memastikan bakal membuka sejumlah mal di Jakarta pada 5 Juni mendatang.
(psp/bmw)
[Gambas:Video CNN]