KOMPAS.com - Virus corona pertama kali diidentifikasi berasal dari kota Wuhan, China.
Adapun virus yang disebut mirip Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS) ini telah menjangkiti 1.300 orang dan membunuh 41 orang di China.
Parahnya, virus ini juga telah merebak ke 12 negara di berbagai benua.
Telah banyak yang berpendapat mengenai penyebab dari virus corona ini bisa menyebar begitu luasnya.
Berikut beberapa di antaranya:
Baca juga: Dua Perawat RSUP Sardjito Disebut Tertular Virus Corona, Benarkah?
Diberitakan Kompas.com Sabtu (25/1/2020), virus corona adalah penyakit zoonosis atau yang ditularkan dari hewan ke manusia.
Dilansir dari Business Insider, penyebaran virus corona bisa terjadi di pasar-pasar yang menempatkan manusia dengan hewan mati atau hidup di tempat yang sama.
Salah satu ilmuwan asal China, Vincent Munster mengindikasikan bahwa virus corona ini adalah virus kelelawar.
Berlainan dengan Munster, kelompok ilmuwan lainnya yang menyunting Journal of Medical Virology, spesies perantara dalam kasus ini diduga adalah kobra China.
Alasannya, analisis genetik lebih lanjut menunjukkan bahwa blok pembangun genetik virus corona Wuhan sangat mirip dengan ular.
Para peneliti berpikir bahwa populasi kelelawar dimungkinkan menginfeksi ular, yang kemudian menularkan virus tersebut kepada manusia.
Masih dari sumber yang sama, satu-satunya cara agar dapat memastikan sumber dari virus ini adalah dengan mengambil sampel DNA hewan-hewan yang dijual di pasar dan dari ular serta kelelawar di daerah tersebut.
Baca juga: Merebak di 12 Negara, Kenali Gejala dan Pencegahan Penyebaran Virus Corona
Virus corona yang menggegerkan dunia tersebut juga disebut bisa menular lewat mata.
Hal tersebut diungkapkan oleh seorang pakar medis yang berasal dari China seperti diberitakan Kompas.com (25/1/2020).
Ia bernama Wang Guangfa, seorang pakar pernapasan yang pernah membantu menanggulangi wabah Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS) di tahun 2003 silam.
Kendati demikian, ternyata Wang juga terkena virus corona saat mengunjungi Wuhan dua pekan yang lalu.
Wang juga meyakini bahwa dirinya terkena virus tersebut melalui penularan di mata lantaran tak menggunakan pelindung yang lengkap.
Ketika itu, Wang sebenarnya telah menggunakan masker N95 serta pakaian pelindung, namun lupa memakai pelindung mata.
Sepulangnya dari Wuhan, ia menjelaskan di mata bagian kirinya telah mendertita konjungtivitis.
Lalu, tiga jam setelahnya, ia mengaku juga mengalami demam dan radang selaput lendir parah dan mengira itu flu biasa.
Dia memutuskan untuk mencoba tes virus corona setelah pengobatan flu tidak berhasil, di mana hasilnya adalah positif.
Wang kemudian mengajukan asumsi, bahwa salah satu penularan patogen yang sudah menyebar hingga 12 negara itu adalah melalui mata.
Baca juga: Liang Wudong, Salah Satu Dokter di China Meninggal akibat Virus Corona
(Sumber: Kompas.com/Vina Fadhrotul Mukaromah | Editor: Virdita Rizki Ratriani, Ardi Priyatno Utomo)
Infografik: Wabah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.